Hasan berpendapat, jika tidak terjadi perubahan pemerintahan secara drastis, program PMTAS mungkin akan terus berlanjut hingga saat ini.
“Kalau enggak ada penggulingan kekuasaan, mungkin program ini sudah jalan terus,” ujarnya.
Gagasan Lama, Pola Baru
Program PMTAS dikenal sebagai upaya pemerintah Orde Baru untuk mengatasi masalah gizi dan meningkatkan partisipasi sekolah dasar.
Program ini dijalankan dengan melibatkan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat, khususnya untuk mendukung anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bersekolah.
Sementara itu, program MBG yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki sasaran serupa, yakni menyediakan makanan bergizi bagi pelajar, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Asuransi Syariah di Persimpangan: Modal Meningkat, Kepercayaan Publik Diuji
Program ini menjadi salah satu agenda prioritas nasional dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Meski dijalankan dalam konteks waktu dan kondisi ekonomi yang berbeda, perbandingan antara PMTAS dan MBG yang disampaikan Hasan Nasbi menunjukkan bahwa intervensi pemerintah dalam pemenuhan gizi anak sekolah bukanlah hal baru.**
Artikel Terkait
Kritik Pedas Pengamat Ekonomi Soal Menteri RI Sebut MBG Lebih Penting Ketimbang Lapangan Kerja
DPR Buka Suara Terkait Viralnya Menu MBG Bahan Mentah, Sebut Mirip Program Bagi Sembako hingga Pengalihan Tanggung Jawab
Jalan Terjal MBG di Persimpangan antara Cita-Cita Perbaikan Gizi dengan Realitas Krisis Keamanan Menu Makanan
Menunggu Finalisasi Regulasi MBG, Langkah Pemerintah Jaga Keberlanjutan Program Prioritas
Menelaah Langkah KPK Kaji Program MBG: 3 Fokus Utama untuk Pembenahan Sistemik
BGN Kembalikan Rp70 Triliun Anggaran Tak Terserap MBG, Menkeu Purbaya Ungkap Tetap Awasi Dana Lain