SENANGSENANG.ID — Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengungkapkan sejumlah faktor penyebab kasus keracunan makanan yang menimpa 695 siswa di Kecamatan Saptosari.
Berdasarkan kajian dan literatur yang dikaji Dinkes, keracunan tersebut dipicu oleh kontaminasi bakteri pada makanan.
Ismono menyebut tiga jenis bakteri yang umum menjadi penyebab keracunan, yakni Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, dan Clostridium perfringens.
Ketiga bakteri ini memiliki masa inkubasi berbeda, rata-rata antara 2 hingga 12 jam setelah makanan dikonsumsi.
“Artinya, meskipun makanan terlihat aman dan baru disiapkan, kontaminasi bisa saja sudah terjadi. Kasus di Saptosari, misalnya, makanan dikonsumsi pukul 9 pagi, dan gejala baru muncul dini hari,” jelas Ismono, Jumat 31 Oktober 2025.
Makanan Panas Ditutup Plastik Jadi Pemicu
Salah satu penyebab umum kontaminasi, menurut Ismono, adalah kebiasaan menutup makanan panas dengan plastik.
Baca Juga: Bintang Muda Lokananta Volume 2 Kembali Digelar, Dorong Talenta Musik Muda Indonesia
Kondisi ini memicu uap lembab yang mempercepat pertumbuhan jamur dan bakteri, sehingga rentan menyebabkan muntah dan diare, terutama pada anak-anak.
Selain faktor makanan, Dinkes juga menyoroti sistem sanitasi dan ketersediaan air bersih di dapur sehat (SPPG) yang menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pelatihan dan Pengawasan Ketat Diterapkan
Untuk mencegah kejadian serupa, Dinas Kesehatan telah memberikan pelatihan khusus kepada para penjamah makanan di seluruh dapur sehat.
Baca Juga: Benarkah Plat Motor Cash dan Kredit Berbeda? Ini Penjelasan Lengkapnya
Artikel Terkait
352 Siswa di Bandung Barat Keracunan Imbas Menu MBG Tak Layak Konsumsi, Jumlah Korban Bertambah dalam Hitungan Jam
Geger Kasus Keracunan Massal, Dapur 'Ngebul' MBG Kini Dinilai Bikin Sepi Kantin Sekolah
Kasus Keracunan MBG Makin Marak, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?
Ikut Awasi MBG, Menkes Ungkap Transparansi Data Keracunan Jadi Kewenangan BGN
106 Dapur MBG Ditutup Imbas 10 Ribu Anak Keracunan, Saatnya Orang Tua Siapkan Makanan untuk Anaknya di Sekolah?
695 Siswa di Saptosari Gunungkidul Keracunan Makanan Program MBG, Bupati Sorot Jam Masak yang Terlalu Dini