“Teman-teman saya masih di rumah sakit. Mereka masih trauma,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga: 14 Tahun DKV ISI Surakarta: Doa, Tumpeng, dan Kisah Mahasiswa di Panggung Kreativitas
Pramono Anung spontan memeluknya, menciptakan suasana haru di tengah ribuan pelajar.
Ia menegaskan kembali komitmen Pemprov DKI menanggung seluruh biaya pengobatan, pemulihan psikis, hingga perbaikan sekolah.
“Acara ini memberikan harapan dan semangat bagi anak-anak kita,” tandasnya.
Kasus ledakan SMAN 72 Jakarta kini bukan hanya soal hukum, tetapi juga membuka ruang refleksi tentang pentingnya perhatian terhadap kondisi psikologis anak dan lingkungan sosial mereka.**
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Identitas Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Bertindak Mandiri, Bukan Jaringan Teror
Polisi Ungkap Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Merasa Terasing, Terinspirasi Konten Ekstrem
Ledakan Masjid SMAN 72: Polisi Ungkap Kondisi Mental Pelaku, Dorongan Psikologis Jadi Sorotan
Polisi Pastikan Penanganan Kasus Ledakan SMAN 72 Sesuai UU Perlindungan Anak, Satu Korban Masih Dirawat di ICU
Perkembangan Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku ABH Sadarkan Diri, Polisi Pastikan Bukan Aksi Teror
Gubernur DKI Pramono Anung Tegaskan Kasus Ledakan SMAN 72 Bukan Akibat Bullying