Bencana yang dipicu hujan deras dan meluapnya debit sungai itu menimbun puluhan warga.
Data terbaru mencatat 46 korban, dengan rincian 23 orang selamat, 13 meninggal dunia, dan 10 lainnya masih dalam pencarian hingga Minggu (16/11/2025) malam. Desa Majenang kini ditetapkan sebagai zona merah.
Langkah Pencegahan dan Relokasi
Untuk mencegah longsor susulan, Dandim 0703 Cilacap, Letkol Inf Andi Aziz, menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan tim geologi UGM.
Analisis struktur tanah dilakukan, termasuk membuat sodetan agar aliran sungai tidak lagi menuju titik longsor.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Sadmoko Danardono, menegaskan relokasi warga di zona merah menjadi langkah wajib.
“Dalam satu dua hari ke depan akan kami data secara akurat baik korban maupun warga di sekitar potensi longsor yang wajib direlokasi,” katanya.
Ia menekankan, wilayah yang masuk zona merah tidak layak lagi dihuni karena rawan bencana.
Pemantauan Berlanjut
Rangkaian insiden longsor di Cilacap dan Banjarnegara menunjukkan ancaman pergerakan tanah masih tinggi di Jawa Tengah.
Tim gabungan terus melakukan asesmen, sementara BPBD mengimbau warga tetap berada di lokasi aman hingga kondisi dinyatakan stabil.
Baca Juga: Watu Semeru, Batu Sakral Lumajang yang Mendunia
Upaya penanganan dilakukan sembari menunggu cuaca lebih bersahabat, mengingat intensitas hujan beberapa hari terakhir cukup tinggi dan menjadi faktor utama terjadinya longsor.**
Artikel Terkait
Pencarian Korban Longsor di Cilacap Berlangsung Nyaris Tanpa Jeda, BNPB Klaim Masih dalam Masa Golden Time
Polri All Out Perkuat Operasi SAR Longsor Majenang, 4 Anjing Pelacak Dikerahkan
Pencarian Korban Longsor Cilacap: Dua Jenazah Ditemukan, 18 Masih Hilang
Hari Ketiga Operasi SAR Longsor Cilacap: Tiga Korban Ditemukan, 17 Masih Hilang
Hari Ketiga Operasi SAR Longsor Cilacap: 11 Korban Dievakuasi, 12 Masih Dicari
Longsor Cibeunying Cilacap: Satu Korban Lagi Ditemukan, 11 Masih Hilang