Operasi Tanggap Darurat Banjir Aceh: Pemerintah Maksimalkan Akses Jalan, Logistik, dan Armada Udara

• Aceh Utara
• Aceh Timur
• Aceh Tamiang

Kabupaten lain seperti Bener Meriah, Bireuen, Aceh Tengah, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Subulussalam juga melaporkan ribuan jiwa mengungsi.

Baca Juga: SEA Games 2025: Garuda Muda Tumbang dari Filipina, Indra Sjafri Akui Permainan Jauh dari Harapan

Sementara wilayah pesisir barat seperti Aceh Barat, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil relatif minim laporan pengungsian.

Armada Udara, Laut, dan Darat Dikerahkan

Untuk mempercepat penanganan darurat, pemerintah mengerahkan:

• 17 helicopter
• 7 pesawat
• 3 kapal

Baca Juga: Kontroversi Donasi Rp10 Miliar: Ferry Irwandi Santai Hadapi Sindiran Anggota DPR

Puluhan truk TNI/BNPB

Armada udara jenis Caracal, Mi-17, Sikorsky, Bell, Twin Otter, hingga CN AL digunakan menjangkau desa-desa terisolasi di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang.

Jalur laut diperkuat kapal cepat dan kapal SAR, sementara jalur darat didukung puluhan kendaraan logistik.

Baca Juga: Dua Mahasiswa DKV ISI Surakarta Jadi Ilustrator Karakter Komik Lewat Program MBKM Mandiri

Pemerintah juga menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) menggunakan pesawat Caravan PK-SNP untuk menabur NaCl dan CaO guna mengurangi curah hujan.

Distribusi Logistik Masif

Posko logistik BNPB di Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) dan Lanud Halim Perdanakusuma menjadi pusat pergerakan bantuan nasional.

Baca Juga: Movie Day - Layar Tancap, Meriahkan Hakordia 2025 di Sleman, Film Pendek Angkat Isu Korupsi Sehari-hari

• Total bantuan masuk ke Lanud SIM: 395,4 ton
• Telah disalurkan: 302,6 ton
• Buffer stock: 92,8 ton

Pada 9 Desember, tercatat 22 sortie udara mengangkut lebih dari 22 ton logistik berupa makanan, air mineral, obat-obatan, perlengkapan bayi, pakaian, hingga perangkat komunikasi darurat Starlink.