Operasi Tanggap Darurat Banjir Aceh: Pemerintah Maksimalkan Akses Jalan, Logistik, dan Armada Udara

SENANGSENANG.ID — Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus memperkuat operasi tanggap darurat banjir yang melanda berbagai wilayah di Aceh.

Deputi IV BNPB, Jarwansah, menegaskan penanganan bencana berada dalam kondisi terkendali, namun percepatan tetap diperlukan, terutama pada pemulihan akses jalan, distribusi logistik, suplai BBM, dan layanan kesehatan bagi lebih dari 800 ribu jiwa pengungsi.

Akses Jalan dan Jembatan Masih Terputus

Baca Juga: Mahasiswa DKV ISI Surakarta Hasilkan Ilustrasi Merchandise Kreatif Lewat Program Magang MBKM

Sejumlah ruas strategis di Aceh mengalami kerusakan berat akibat banjir dan longsor.

Jalur KKA–Bener Meriah, Aceh Timur–Pining–Blangkejeren, serta Peureulak–Lokop–batas Gayo Lues masih terputus dan membutuhkan penanganan darurat.

Beberapa titik lain seperti Meureudu–batas Pidie Jaya/Bireuen dan Bireuen–batas Aceh Utara ditargetkan kembali fungsional pada 12–14 Desember.

Baca Juga: Film Prekuel Saranjana Hadir: Kuyank Angkat Legenda Kuyang dari Kalimantan

Sementara jalur Geumpang–Pameu–Genting Gerbang–Simpang Uning hingga Batas Gayo Lues–Aceh Tenggara diproyeksikan selesai perbaikan jembatan dan oprit pada akhir Desember agar arus logistik dan evakuasi kembali normal.

Data Korban dan Pengungsi

BNPB mencatat 391 korban meninggal dunia dan 31 orang hilang akibat banjir besar yang melanda sedikitnya 18 kabupaten/kota di Aceh.

Baca Juga: Menkop Ferry Juliantono Resmikan Koperasi Merah Putih Tukangkayu, Tonggak Baru Ekonomi Kelurahan

Jumlah pengungsi mencapai 215.141 KK atau 831.124 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di: