Dia berharap, pemerintah terus memberikan insentif. Meski nilainya tak seberapa dibandingkan dengan harga kebutuhan hidup yang tinggi, tapi dia sangat berterima kasih.
“Harapan ke depan kami tidak hanya insentif, tapi kami ingin untuk alat peraga. Karena alat peraga itu mahal. Anak-anak butuh flanel, meja, kursi. Satu meja itu Rp50 ribu. Di etalase buku, buku yang kita pakai sejak zaman baheula. Zaman dulu banget ya,” beber Yemima.
Dijelaskan, kegiatan mengajarnya dilakukan setiap hari Minggu. Di situ, dia mengajarkan soal pengetahuan keagamaan hingga keterampilan menggambar dan melukis.
Pihaknya memang menyiapkan generasi bagus untuk menghadapi tunas remaja. Berlanjut dari tunas remaja, ke pemuda, kemudian menjadi jemaat biasa.
Baca Juga: Mengenang Sastrawan Chairil Anwar, Terbit 27 Buku Antologi Puisi Karya Mahasiswa UMK
Yemima mewakili GUPDI Bedodo mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Ganjar Pranowo, karena telah memedulikan pengajar keagamaan semua agama.
“Kami berharap bantuan tidak berhenti. Bapak (gubernur) bisa terus memerhatikan kami. Sampai kapan pun supaya kami lebih semangat melayani,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Jateng memberikan insentif kepada pengajar keagamaan agama Kristen sebanyak 5.651 pada 2023.
Bantuan diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap para pengajar keagamaan.**
Artikel Terkait
Rayakan Paskah, Siswa SMA Stella Duce 2 Yogya Gelar Pementasan Tablo Drama Kisah Sengsara Yesus
Jelang Jumat Agung, Gereja di Kudus Disterilisasi Gunakan Metal Detector dan Anjing Pelacak
Senangnya Nenek Bernadheta, Dikunjungi Ganjar Pranowo Saat Momen Jumat Agung
Kedatangan Ganjar, Jadi Hadiah Spesial Jumat Agung Anak-Anak Panti Asuhan Seribu Pulau Karanganyar
Safari Tri Hari Suci dan Paskah Plt Dirjen Bimas Katolik, Kemenag Ajak Umat Rawat Toleransi dengan Cinta
Perayaan Tri Hari Suci Paskah Polisi Tak Mau Kecolongan, Kapolres Kudus: Semoga Aman