Hal ini sebagai komitmen PLN Grup dalam menekan ketergantungan atas energi fosil secara bertahap dan sebagai wujud komitmen mencapai target Net Zero Emission (NZE).
PLTU Ropa menerapkan 5 persen co-firing dengan kebutuhan biomassa sebesar 282 ton per bulan.
Baca Juga: Kuota Terpenuhi, Sebanyak 16.305 Jemaah Telah Lunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2023
"Untuk pasokan biomassa juga sudah kami pastikan tercukupi dari limbah cangkang kemiri yang banyak terdapat di daratan Flores."
"Sehingga dipastikan PLTU ini akan beroperasi secara optimal," kata Iwan.
Selain PLTU Ropa, PLN juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Golobilas dengan kapasitas 1,62 MW.
Kebutuhan BBM dari pembangkit ini sebanyak 5 kiloliter.
Baca Juga: Ini Alasan KKP Hentikan Proyek Reklamasi Galangan Kapal di Batam
Saat ini HOP BBM untuk PLTD yang dioperasikan PLN berada di HOP 15,63 hari.
PLN juga mengoperasikan PLTMG Rangko 23,4 MW dan PLTMG Maumere 40 MW.
Saat ini pasokan BBM untuk ketiga pembangkit ini dalam posisi aman.
HOP dari BBM berada di atas rata rata.
"Kami pastikan semua kebutuhan sudah terpenuhi," tegas Iwan.
PLN EPI berkomitmen akan terus menjaga kondisi stok dan pasokan energi primer untuk seluruh pembangkit.
Artikel Terkait
Muluskan Jalan Transisi Energi, PLN Kolaborasi dengan Jepang Bangun Ekosistem EBT di Indonesia
PLN Dukung Penuh Langkah IBC dan Manufaktur Standarkan Baterai guna Permudah Pengguna Molis
Dukung Hilirisasi Industri, PLN Ajak 5 Mitra Strategis Bangun Kelistrikan Berbasis EBT
Transformasi PLN Jadi Lebih Efisien, Direktur Utama PLN Raih Indonesia Best 50 CEO di Tahun 2023
PLN Kembali Cetak Kinerja Keuangan Terbaik Sepanjang Sejarah, Transformasi Kunci Keberhasilan