Data pelanggan yang bocor antara lain nama, nomor hp, alamat, saldo rekening, histori transaksi, tanggal pembukaan rekening, dan informasi pekerjaan.
Ransomware berbahaya itu memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut.
Bila tidak, LockBit mengancam akan meruntuhkan reputasi bank. Berikut ini adalah kutipan lengkap surat yang dilayangkan LockBit kepada BSI:
"Pada bulan Mei kami menyerang Bank Syariah Indonesia, menghentikan sepenuhnya semua layanannya.
Baca Juga: Baru Diluncurkan Senin 15 Mei, Toyota Yaris Cross 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ini Bocoran Harganya
Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik selain dengan berani berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan adanya "perbaikan teknis" yang sedang dilakukan di bank.
Kami juga ingin menginformasikan bahwa selain kelumpuhan bank. kami mencuri sekitar 1,5 terabyte data pribadi. Data yang dicuri meliputi:
1. 9 database yang berisi informasi pribadi lebih dari 15 juta pelanggan, karyawan (nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah rekening, nomor kartu, transaksi, dan banyak lagi)
2. dokumen keuangan
3. dokumen hukum
4. NDA
5. Kata sandi untuk semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di bank
Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut.
Artikel Terkait
BI Berikan Insentif Bank Penyalur Kredit di Sektor Prioritas Termasuk Hilirisasi dan UMKM, Segini Besarannya
Mantapkan Digitalisasi, Pemkot Yogya, Bank Indonesia, dan BPD DIY Luncurkan Kanal Tunggal Pembayaran
Percepat Transisi Energi, PLN Raih Dukungan Pembiayaan Rp10,7 Triliun dari Bank Jerman
Penempel Stiker QRIS Palsu di Masjid Ditangkap! Raup Dana Rp13 Juta Seminggu, Pernah Kerja di Bank BUMN
BPR Terbaik Infobank Isentia Digital Brand Award 2023, Bank Jogja Dukung Kemajuan Inklusi Keuangan Daerah