news

Indonesia Pamer Teknologi Pengolahan Air Hujan Layak Minum di World Water Forum ke-10 Bali

Rabu, 22 Mei 2024 | 22:49 WIB
ITB memperkenalkan alat pengolahan air bersih/ minum bernama IGW Home Ultrafilter pada pameran WWF ke-10. (Amiriyandi/ InfoPublik)

Hal inilah yang membuat ITB menginovasi teknologi mesin penjernih air, dengan tetap menjaga mineral-mineral tersebut masih berada di dalam air.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Temanggung Rabu 22 Mei 2024, Nonton Seram dan Mencekamnya Malam Pencabut Nyawa

Kelebihan lain dari alat ini, terang dia, dengan pori-pori yang sedikit lebih besar tanpa menggunakan pompa pun air bisa lolos.

"Kita punya toren setinggi 2 meter, lalu masukan ke alat ini maka sudah bisa mengeluarkan air dengan debit sekitar 300- 500 liter perjam," kata dia.

Dengan bentuk yang fleksibel, terang dia, alat ini juga telah digunakan untuk membantu korban terdampak bencana di Indonesia, diantaranya gempa Lombok dan Palu.

Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI Jogja Rabu 22 Mei 2024, Banyak Film Baru Tayang Dab, Salah Satunya Tuhan Izinkan Aku Berdosa

"Kebetulan alat ini sering untuk kebutuhan bencana. Alat ini sangat cocok untuk membantu kebutuhan air bersih layak minum di wilayah terdampak bencana," kata dia.

Air Hujan Jadi Layak Minum

Selain dari air sungai dan air tanah, terang dia, alat ini pun bisa memproduksi bahan baku air hujan layak diminum.

Prinsip teknologinya adalah air hujan diolah menggunakan sistem membran ultrafiltrasi sehingga layak untuk diminum.

Baca Juga: Fosil Gading Gajah Purba Ditemukan Warga di Sungai Bengawan Solo, Diprediksi Berusia Ratusan Ribu Tahun

Namun demikian, jelas dia, untuk bahan baku air hujan harus terlebih dahulu dilakukan penyaringan.

"Air hujan itu biasanya PH-nya rendah. Normal PH air hujan itu sekitar 5,5. Itu sebaiknya disaring dulu menggunakan pasir dan kapur supaya bersih dari kotoran, sekaligus menambah PH-nya. Setelah itu baru menggunakan alat ini," terang dia.

Selain ITB, ada juga Bali Rain yang memamerkan produk aneka minuman berbahan dasar air hujan.

Baca Juga: Merdeka Belajar, Kemendikbudristek Luncurkan Sastra Masuk Kurikulum

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB