Romo Mangun dalam Tinjauan Teologi Moral
Romo Mateus Mali, CSsR, teolog moral USD, menegaskan beberapa hal yang menempatkan Romo Mangun layak menjadi pahlawan nasional:
Pertama, Romo Mangun pejuang kemanusiaan sejati. Prinsip humanismenya sangat kuat. Ia menghargai setiap orang menurut harkat dan martabatnya.
Moralitasnya ada pada perjuangan pada nilai-nilai moral, yakni mencintai sesama, terlebih memperjuangan keadilan orang miskin.
Baca Juga: Kopi Liar dan Kopi Merah, Komoditas Premium yang Kini Jadi Andalan Desa Ngargoretno Salaman Magelang
Kedua, konsep teologinya berangkat dari teks ke konteks. Ia memahami konsep Gereja lewat apa yang tampak dalam realitas hidup. Setelah itu baru berteologi dan mengaplikasikannya dalam hidup.
Ketiga, Romo Mangun membongkar eklesiologi sempit yang sekira 1.700 tahun membelenggu Gereja.
Gereja yang cenderung berkutat di kalangan atas oleh Romo Mangun dibumikan menjadi Gereja yang menjangkau orang kecil. Sebagai imam, semangatnya melayani.
Baca Juga: Siapa Bilang Petani Kita Jadul? Di Temanggung Petani Mupuk Sawah Sudah Menggunakan Drone
Keempat, Romo Mangun mengkritik pemahaman agama yang cenderung spekulatif. Ia memisahkan beragama dan beriman. Baginya, beriman tidak bisa hanya teoretik. Beriman mesti praksis.
Menurut Romo Mali, setinggi ini standar moral Romo Mangun, “Ia tidak pernah mengemis untuk orang miskin. Ia berjuang bersama orang miskin."
"Baginya, berteologi berarti bersolidaritas. Seruan option for the poor berarti menujukkan solidaritas kita pada orang miskin, bersatu dengan mereka, memperjuangkan hak-hak mereka dan berusaha keluar dari belenggu situasi hidup yang mencekam," tandas Romo Mali.**
Artikel Terkait
Desain Arsitektur Berjudul Arthadyaksa dari Jakarta Juara Lomba Desain Gedung LPS di Ibu Kota Nusantara
Keindahan Kiswah Ka'bah Kini Ada di Jakarta, Begini Pandangan Buya Yahya dan Arsitek Ridwan Kamil
Selain Kota Pelajar dan Wisata, Jogja Punya Julukan Baru sebagai 'Kota Tukang Parkir', Piye Menurutmu Dab?
Tim Peneliti BRIN Temukan Lukisan Gua Tertua di Dunia Berusia 51.200 Tahun di Leang Karampuang Sulsel
Ini Lukisan Gua Tertua di Dunia Temuan BRIN di Gua Leang Karampuang Sulsel Berusia 51.200 Tahun
Bukan karena Ada Mahkluk Luar Angkasa, tapi karena Hal Ini Kampung di Kota Jogja Ini Diberi Nama 'Kampung UFO'