Selain pembobolan data akun Fufufafa, Anonymous Indonesia pernah meretas situs web dari tujuh departemen pemerintah dan Kepolisian RI pada tahun 2013.
Hal ini diketahui saat pengguna situs web pemerintah dan kepolisian Indonesia itu disambut oleh tokoh berjubah dengan kata-kata 'No Army Can Stop an Idea'.
Baca Juga: Divisi 1 Sukun U23 League: Persaingan Tim Papan Atas Mulai Mengerucut, Tinggal Dua Tim Berebut Juara
Peretasan itu diklaim sebagai pembalasan atas penangkapan Wildan Yani Ashari, seorang hacktivis asal Indonesia yang menjadi pelaku pembobolan website milik Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pesan ini adalah bentuk solidaritas untuk saudara kami yang ditangkap oleh Cyber Police Indonesia," tulis Anonymous Indonesia dalam situs bernama scriptgratis.org, pada 2013 silam.
"Kami menyayangkan sekali tindakan aparat hukum yang menangkap seorang pemuda atas aksi peretasan situs presiden Indonesia," tegas kelompok hacktivis asal Indonesia tersebut.
Baca Juga: Mpox Mewabah! Jika Mengalami Gejala Ini, Jangan Tunda Lagi untuk Memeriksakan Diri
Pada tahun yang sama, Anonymous Indonesia juga pernah menyerang ratusan situs di Australia.
Penyerangan cyber terhadap ratusan situs asal Australia ini diduga sebagai tindakan balasan atas tuduhan spionase (mata-mata).
Hal itu diduga dilakukan oleh oknum Kedubes Australia di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Mpox Butuh Pengobatan Simptomatik dan Antivirus, Bukan Sekadar Istirahat! Begini Penjelasan Kemenkes
"Stop Spying on Indonesia (Berhentilah memata-matai Indonesia)," tulis halaman situs Australia yang diubah Anonymous Indonesia, pada 4 November 2013 silam.
Kasus-kasus peretasan data tidak terlepas dari keahlian hacker dalam menembus sistem keamanan komputer atau jaringan komputer untuk mendapatkan akses data.
Hacker memiliki tujuan yang beragam, mulai dari mengetes sistem keamanan ataupun melakukan tindakan kriminal.
Artikel Terkait
Game The Forgotten Village of Gondomayit 2: Kos Karangsari Siap Guncang Nyali Gamer
Buku 'Gibran The Next President' Dilaunching di Jogja, Hasil Penjualannya akan Digunakan Penulis Ahmad Bahrudin untuk Ini
Tim Peneliti BRIN Temukan Lukisan Gua Tertua di Dunia Berusia 51.200 Tahun di Leang Karampuang Sulsel
9 Kota Paling Favorit untuk Belajar dan Liburan 2024, Jogja Nomor 1 Tiga Tahun Berturut, Kotamu Termasuk?
AI Senjata Baru Caleg untuk Kampanye, AS dan Inggris Punya Taktik Jitu, Bisa Dicoba para Paslon di Pilkada 2024
Kampanye Politik dan Penggunaan AI, dari yang Memperbolehkan sampai yang Melarang, Begini Seharusnya