Berkaca dari Kasus Dokter Obgyn yang Lecehkan Ibu Hamil, Mengapa Dokter Kandungan Malah Didominasi Laki-laki?

photo author
- Rabu, 16 April 2025 | 19:21 WIB
Ilustrasi dokter Obgyn didominasi laki-laki. (Freepik)
Ilustrasi dokter Obgyn didominasi laki-laki. (Freepik)

Masalah lainnya berkaitan dengan pilihan spesialisasi pasca pendidikan kedokteran umum.

Baca Juga: Dokter Kandungan yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Garut Ditangkap Polisi, Sementara 2 Orang Jadi Korban

Menurut data dari Royal College of Obstetrics and Gynaecology di Inggris, laki-laki cenderung lebih tertarik pada spesialisasi ginekologi.

Sementara itu, perempuan lebih banyak mengambil spesialisasi kebidanan yang lebih berfokus pada proses kehamilan, persalinan, serta pendampingan masa nifas.

Menariknya, persepsi tentang kenyamanan berinteraksi dengan pasien juga turut memengaruhi dinamika ini.

Baca Juga: Perusahaan Asal Tiongkok Bangun Pabrik Alkes di KIT Batang, Serap 3.500 Tenaga Kerja Lokal

Mengutip dari The Cut, disebutkan bahwa banyak dokter laki-laki merasa nyaman dalam merawat pasien perempuan.

Hal ini terjadi karena pasien perempuan dinilai lebih terbuka saat membicarakan kondisi kesehatannya dan memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga kesehatan reproduksi.

Di sisi lain, perkembangan layanan kesehatan untuk perempuan juga turut menjadi daya tarik.

Baca Juga: Sampai Akhir Maret 2025, Cadangan Devisa Indonesia Capai 157,1 Miliar Dolar AS

Ragam pengobatan spesifik—seperti program kesuburan hingga terapi kanker reproduksi (serviks, ovarium, rahim)—semakin beragam dan kompleks.

Ini membuka banyak ruang eksplorasi ilmiah dan praktik klinis yang mendorong minat terhadap spesialisasi ini, tak terkecuali dari kalangan dokter laki-laki.

Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak dokter perempuan yang mulai menunjukkan minat terhadap bidang obstetri dan ginekologi.

Baca Juga: Indonesia dapat Kesempatan Pertama Diundang ke Washington DC, Bahas Kebijakan Tarif Resiprokal AS

Institusi pendidikan kedokteran dan rumah sakit juga mulai menyediakan alat-alat medis yang lebih inklusif dan ramah bagi dokter perempuan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X