Baca Juga: Banjir dan Longsor Terjang Sumatera Utara: Ribuan Rumah Rusak dan Akses Terputus, 1 Orang Hilang
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa saudara Argi Budiansyah pada 25 November 2025,” tulis Alvin.
Ia menegaskan bersama istrinya akan bertanggung jawab menyelesaikan kasus ini dan berjanji mengungkap kronologi hilangnya tumbler secara detail agar tidak semakin melebar.
KAI Pastikan Tak Ada Pemecatan
Direktur Utama KAI, Bobby Rosyidin, menegaskan tidak ada petugas KRL yang dipecat akibat kasus tumbler hilang.
Baca Juga: Penipuan Rekening di Solo, Lemahnya Verifikasi Nasabah Bank Jateng Jadi Sorotan
“Enggak ada orang itu dipecat,” ujarnya singkat saat ditemui di Jakarta.
Hal senada disampaikan Karina Amanda, VP Corporate Secretary KAI Commuter.
Ia menegaskan perusahaan tidak melakukan pemecatan pegawai terkait insiden tersebut.
“KAI Commuter tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar. Kami perlu melakukan penelusuran lebih dulu untuk memastikan kejadian sebenarnya,” jelasnya.
Baca Juga: Keluarga Jemput Ira Puspadewi di Rutan KPK, Kebebasan Masih Tertahan Administrasi
Karina menambahkan, pihak mitra pengelola petugas front liner masih melakukan evaluasi internal untuk melihat kondisi yang terjadi.
Situasi Masih Diselidiki
Hingga kini, keluarga Anita bersama pihak KAI masih menelusuri rekaman CCTV di Stasiun Juanda untuk memastikan kronologi hilangnya tumbler.
Baca Juga: KPK Tahan 2 Pejabat PT PP Terkait Kasus Vendor Fiktif Rp46,8 Miliar
Artikel Terkait
Kendati Terkesan Menggelitik, Ada Makna Serius dan Mendalam di Balik Tren Tepuk Sakinah
5 Fakta di Balik Bola Api Misterius di Langit Cirebon: BRIN Sebut Meteor, BMKG Kumpulkan Data
Membongkar Skandal Tipu-Tipu Kakek Mahar Rp3 Miliar di Pacitan: Ada Jejak Penipuan yang Bermula pada 2016
Heboh Konten Asusila Berujung Demo di SMAN 11 Semarang: Terkuak Sosok Pelaku, Mahasiswa Undip Punya Ayah Polisi
Heboh Temuan Air Baku Aqua dari Sumur Bor, Lihat Lagi Skandal Cemaran BPA di Kemasan yang Dibongkar dr Richard Lee
Potret Pelari di Ruang Publik Picu Pro-Kontra: Antara Seni, Privasi, dan Ancaman AI