Viral Bocah 11 Tahun Asal Trenggalek Tulis Puluhan Novel, Satu Diantaranya Masuk Top 15 Amazon Amerika dan Inggris

photo author
- Kamis, 1 Februari 2024 | 00:07 WIB
Muhammad DeLiang Al Farabi. (Instagram/ario_muhammad87)
Muhammad DeLiang Al Farabi. (Instagram/ario_muhammad87)

Setelah pulang ke Indonesia, orang tua DeLiang membangun platform edufic, kelas untuk keluarga Islam.

Baca Juga: Poster Teaser 'Siksa Kubur' Resmi Dirilis, Film Horor Religi Pertama Sutradara Joko Anwar

Saat ini DeLiang mengenyam pendidikan secara homeschooling, di tengah kesibukan menyelesaikan novel terbarunya berjudul The Battle of Badr yang akan diterbitkan sebuah penerbit di London.

Ario Muhammad, sang ayah menceritakan novel yang baru dirampungkan DeLiang akan menjadi buku pertama di dunia tentang perang badar sejarah Rasulullah dengan fantasi dari seorang bocah.

"Inilah mengapa setelah tiga tahun buku ini baru diterima publisher, karena keunikan itu," ujar Aryo dalam obrolan di channel YouTube Deddy Corbuzier yang tayang, Rabu 31 Januari 2024.

Baca Juga: Kantor PWI DIY akan Dirobohkan, Gedung Grha Pers Pancasila Empat Lantai Siap Dibangun

Tentang buku yang diramalkan bakan mengguncang dunia itu, Deddy Corbuzier sempat menyinggung soal sensitifitas yang kemungkinan akan muncul.

Namun sang ayah menyebut, dalam menulis novel ini DeLiang didampingi seorang guru dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir untuk ikut merevisi tulisannya.

"Saat ini masih direvisi, bisa jadi satu atau dua tahun I do not know," ujar Aryo.

Baca Juga: Joss Gandos! Kali Ini Nggak Jeblok, The Beekeeper Dibintangi Jason Statham Puncaki Box Office AS

Sang ayah juga mengungkap, jika saat ini dirinya bersyukur karena DeLiang sudah mendapatkan guru menulis yang baru.

"Saya sudah mentok untuk membantu dia untuk menaikkan skill dan seterusnya, kebetulan editor dia kali ini luar biasa," imbuh sang ayah.

Tentang novel terbarunya The Battle of Badr disebut saat ini DeLiang sudah selesai proses menulis.

Baca Juga: Skandal Daihatsu Jepang Manipulasi Uji Keselamatan Makin Panjang, Website Mati Suri Hanya Berisi Permintaan Maaf

"Sudah masuh tahap revisi, ini yang mungkin bakal butuh waktu yang lama," sambungnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X