SENANGSENANG.ID -Nama Dr.KRT.Akhir Lusono, S.Sn.,M.M. sudah tidak asing lagi bagi komunitas penggerak pekerja seni dan seniman di Yogyakarta.
Pria asal Gondang, Ngawis, Karangmojo, Gunungkidul ini, memiliki rekam jejak berkesenian luar biasa, baik seni tradisional maupun kontemporer dirambahnya.
Bahkan salah satu karya fenomenalnya adalah Ketoprak milenial bertajuk Mimis Kencono yang dipanggungkan beberapa tahun lalu yang didedikasikan bagi pahlawan nasional Ki Bagus Hadikusumo yang juga tokoh Muhammadiyah.
Baca Juga: Tak Hanya Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kagoya Juga Bunuh Anak Kepala Kampung Berusia 8 Tahun
Selain berkesenian PNS yang mengabdikan diri di BBPPMPV Seni Budaya ini, juga aktif di berbagai lembaga seperti MUI DIY, ICMI DIY, Forum Silaturahmi Doktor Indonesia, Satupena dan Pergerakan Muhammadiyah.
Bahkan di ormas besutan KH.Ahmad Dahlan ini Akhir begitu biasa disapa, menjadi penjaga gawang Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) di tingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta dan PWM DIY.
Sebagai seniman dan juga sastrawan Jawa Akhir sudah menerbitkan sejumlah antologi gegutiran dari sejumlah karyanya yang pernah dimuat pada sejumlah penerbitan berbahasa Jawa.
Baca Juga: BMKG Memprakirakan Sebagian Kota-Kota Wilayah Tanah Air Diguyur Hujan Hari Ini
Aktivitas menulis dan membaca geguritan juga cerkak menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan hidupnya.
"Geguritan itu memiliki kekuatan untuk membangun semangat hidup, terlebih dengan menggunakan bahasa Jawa yang sarat dengan makna dan rasa, sungguh sesuatu yang sulit diurai lagi dengan kata," ucap Akhir belum lama ini di Sanggar Srengenge Emas yang juga tempat tinggalnya, Cebongan Ngestiharjo Kasihan Bantul.
Menurut Akhir setelah menuntaskan pendidikan S1 di jurusan teater ISI Yogyakarta sambil berkesenian dia melanjutkan studi program pasca sarjana (S2) di UST jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Baca Juga: Ramalan Bintang Aries Selasa 7 Maret 2023 Gunakan Setiap Kesempatan untuk Mencapai Kesempurnaan
Setelah itu melanjutkan S3 program doktoral di UII dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia, serta mengikuti kursus singkat di Universitas Kesenian Jerman.
"Berkesenian bagi diri saya, terlebih untuk seni tradisi dan sastra Jawa menjadi bagian dari pengabian hidup saya untuk budaya yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan para pelaku seni," ucap dia.
Artikel Terkait
Profil Mbak Ita, Perempuan Pertama dalam Sejarah yang Menjadi Wali Kota di Semarang
Sukses Ciptakan Aplikasi Peminjaman Syari’ah, Mahasiswa UMKU Raih Juara Nasional di Ajang Ini
Keterbatasan Fisik Tak Halangi Syifa Raih Prestasi, Kagumi Stevie Wonder dan Pernah Tampil bersama Sujiwo Tejo
Lima Tahun Pegang Kendali di PT MMKSI, Naoya Nakamura Berikan Estafet Kepemimpinan kepada Atsushi Kurita
Mengenal Pelukis Indarin yang Pernah Malang Melintang di Dunia Batik Era 1975 sampai Akhir 1980an
Perwira Polisi Bintang Dua Chryshnanda Dwilaksana, Pameran Tunggal Horeg di Pendhapa Art Space Bantul