Dia telah melakukan perjalanan secara ekstensif, menggunakan kereta bawah tanah dan bus selama 15 tahun pelayanan episkopalnya.
"Umatku miskin dan aku salah satu dari mereka," kata Paus Fransiskus yang kini menjadikan dirinya dikenal sebagai sosok yang sederhana.
Paus Fransiskus selalu menasihati para imam untuk menunjukkan belas kasihan dan menjaga pintu mereka tetap terbuka bagi semua orang.
Menurutnya, hal terburuk yang dapat terjadi pada Gereja, adalah apa yang disebut De Lubac sebagai keduniawian rohani, alias menjadi sosok yang egois.
Keputusannya yang selalu tidak ingin tinggal di rumah sewa dan memasak makan malamnya sendiri, adalah bukti bahwa Paus Fransiskus adalah pribadi yang sederhana.**
Artikel Terkait
Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Bukti Nyata Toleransi Beragama di Indonesia
Mengikuti Misa Bersama Paus Fransiskus di Stadion GBK Wajib Pakai Gelang Tiket
Kominfo, PT Pos Indonesia, dan KWI Luncurkan Prangko Khusus Kunjungan Paus Fransiskus
PP Muhammadiyah Sambut Baik Kunjungan Paus Fransiskus, Haedar Nashir: Perkuat Hubungan Katolik dan Islam
Menyambut Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus, Seminar 'Paus Fransiskus dalam Konteks Nusantara' Digelar di Jogja
Tak Cuma Menggunakan Toyota Innova Zenix, Paus Fransiskus Juga Pakai Mobil Khusus Produksi Pindad