Dalam masa-masa sulit itu, Hegi mulai rajin mengikuti komunitas bisnis. Dari sana, ia banyak berbagi cerita soal manajemen dan masalah SDM.
Baca Juga: Ironi Kemerdekaan! Bocah di Gowa Pungut Sisa Makanan Pejabat usai Acara HUT ke-80 RI
Tak disangka, ada teman yang meminta bantuannya sebagai konsultan bisnis. Awalnya, Hegi ragu. Ia bahkan tidak tahu apa sebenarnya peran konsultan bisnis. Namun, ia tetap mencoba membantu.
Hasilnya di luar dugaan, yang mulanya ditandai dengan klien yang merasa puas.
Dari mulut ke mulut, nama Hegi pun mulai dikenal sebagai konsultan bisnis di Malang. Bahkan, pada suatu waktu, ia sempat menangani empat klien sekaligus.
Baca Juga: Viral Wanita Dikawal Polisi saat Hendak Nonton Konser, Warganet Menduga Perempuan Simpanan Pejabat
Meski begitu, tantangan besar tetap menunggu, yakni dirinya masih punya tanggung jawab besar terhadap BestDough Bakery yang harus dikelola.
Hegi menuturkan, kesadarannya pun muncul, jika ingin kedua hal berjalan, maka ia harus membangun tim yang benar-benar bisa menavigasi bisnis rotinya. Bukan sekadar pelaksana, melainkan tim yang bisa memikirkan strategi.
"Lalu pada suatu saat, saya berpikir, saya perlu membangun tim atau manajemen tim di bisnis roti ini, yang sehingga bisa menavigasi bisnis, sehingga saya juga punya kesempatan untuk dapat manfaat yang lebih juga," tuturnya.
Baca Juga: Polemik Royalti Lagu Indonesia Raya di Laga Timnas, Istana: Sedang Cari Jalan Keluar dengan Kemenkum
Ia pun meluangkan enam bulan penuh untuk membentuk manajemen tim yang solid di BestDough.
Dari proses seleksi, pelatihan, hingga membangun budaya kerja, semua dijalani dengan serius.
"Terkhusus teman-teman UMKM ini yang cerita keluhannya mirip-mirip dengan saya. Jadi saya akhirnya bangun tim bisnis roti ini selama 6 bulan, tim yang benar-benar memikirkan bisnis, bukan pelaksana," terangnya.
Baca Juga: MA Kembali Tolak PK Jessica Kumala Wongso dalam Kasus Kopi Sianida
Hasilnya perlahan terlihat. Dengan tim baru yang lebih terstruktur, BestDough tak lagi berjalan asal-asalan.