Baginya, ini adalah kesempatan besar bagi anaknya yang menderita bocor jantung dan cacat jantung untuk segera mendapatkan penanganan.
Baca Juga: Oppo Reno11 5G Smartphone Elegan Punya Performa Tangguh, Sekarang Turun Harga Jadi Segini
Hindun menjelaskan, anaknya Arshifa telah menunjukkan gejala sesak napas sejak usia tiga bulan.
Namun, Arshifa baru mendapatkan diagnosis lengkap saat usianya 16 bulan ketika diperiksa di RSUP Adam Malik.
“Di Januari, Arshifa dikateterisasi sekalian pasang ring untuk menutup yang bocor. Saya kira sudah tidak perlu bedah lagi, tidak ke Jakarta lagi,” terang Hindun.
Setelah pemasangan ring, Hindun tidak melanjutkan pengobatan Arshifa di Jakarta seperti yang disarankan dokter karena keterbatasan biaya. Ia memilih untuk melanjutkan pengobatan Arshifa di Medan.
“Kami berbicara ke dokter poli, kalau harus ke Jakarta kami mundur dulu karena mau ngumpulin biaya juga. Kami sempat bimbang juga karena Arshifa tidak bisa ditangani disini (Adam Malik), alatnya tidak ada, yang ada hanya di Harapan Kita dan RSCM,” kata Hindun.
Setelah menanti selama lima bulan, akhirnya pada 25 Juni lalu, Arshifa dioperasi dan saat ini sedang menjalani masa pemulihan.
Baca Juga: Ramalan Bintang Gemini Kamis 11 Juli 2024, Berikan Kepastian dan Semuanya akan Baik-baik Saja
“Saya senang Arshifa sudah dioperasi dokter Arab, tidak harus pergi jauh-jauh ke Jakarta. Karena walaupun saya orang Medan, biaya sana-sini seperti susu dan popok juga lumayan, jadi saya sangat bersyukur sekali,” kata Hindun.**
Artikel Terkait
Kenalan Yuk dengan Produk Ramah Lingkungan, WWF Indonesia Kampanyekan Produk Berbasis Minyak kelapa sawit Berkelanjutan
Puncak Hari Bakti Dokter Indonesia 2024 Digelar IDI dengan Bakti Sosial Kesehatan di Yogyakarta, Ini Alasannya
YPSSI Berikan Santunan kepada Mitra Ojol dan Penumpang Maxim yang Alami Kecelakaan di Jogja, Segini Nilainya
Butuh Perhatian Pemerintah, 98 Anak Indonesia Alami Sindrom CdLS, Dimana 10 Diantaranya Ada di Jogja
Diikuti 62 Perusahaan Ternama, Salatiga Job Fair 2024 Diserbu Ribuan Fresh Graduate
Ini Rekomendasi Cara Pemberian ASI Perah Menurut Direktur Gizi dan KIA Kemenkes