Milklife Festival Keluarga Sehat, Ajak Warga Kudus Berperan Cegah Stunting Sebelum Genting

photo author
- Senin, 9 Desember 2024 | 23:52 WIB
Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie berkeliling melihat booth pelayanan kesehatan antara lain pemeriksaan Ultrasonography (USG), edukasi dan pijat laktasi, screening triple eliminasi serta senam ibu hamil, dalam Festival Keluarga Sehat 2024 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. (Foto: Istimewa)
Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie berkeliling melihat booth pelayanan kesehatan antara lain pemeriksaan Ultrasonography (USG), edukasi dan pijat laktasi, screening triple eliminasi serta senam ibu hamil, dalam Festival Keluarga Sehat 2024 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. (Foto: Istimewa)

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dan Bakti Sosial Djarum Foundation ingin memberikan edukasi dan pencegahan sedini mungkin, khususnya kepada orang tua mengenai pencegahan dan penanganan stunting.

"Harapannya kita dapat bersama-sama mempersiapkan Indonesia Emas dengan mengurangi angka prevalensi stunting hingga menjadi sekecil mungkin," kata Chabibie.

Pj Bupati Kudus itu juga memberikan apresiasi kepada Bakti Sosial Djarum Foundation dan Milklife karena telah menginisiasi program pencegahan stunting baik di lingkungan perusahaan maupun masyarakat luas.

Ia berharap kerja kolaborasi yang baik bersama seluruh stakeholders di Kabupaten Kudus ini, dapat berkontribusi menurunkan angka prevalensi gizi buruk dalam waktu yang cepat.

Baca Juga: Menko Polkam Budi Gunawan: Prabowo Perintahkan Aparat Tak Ragu, Tegas Berantas Korupsi

Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto mengatakan, diselenggarakannya Milklife Festival Keluarga Sehat 2024 merupakan salah satu cara untuk meningkatkan dan memperluas kesadaran tentang pencegahan stunting.

"Milklife Festival Keluarga Sehat juga merupakan salah satu upaya kami membantu pemerintah menekan angka stunting dalam waktu cepat, khususnya Kabupaten Kudus."

"Kami sadar angka prevalensi stunting di Kudus cukup tinggi dan sulit turun," ungkapnya.

Salah satu penyebabnya adalah pemahaman masyarakat masih kurang terhadap bahaya dan risiko yang akan menimpa anak-anak mereka.

Baca Juga: STY Ungkap Soal Ivar Jenner dan Hubner yang Tak Masuk Skuad Indonesia di AFF 2024 hingga Sebut Laga Kontra Myanmar Bakal Sulit!

"Lewat kegiatan ini kami ingin memberikan edukasi, penanganan, dan pencegahan stunting kepada masyarakat agar semakin waspada terhadap bahaya gizi buruk," tutur Budiharto.

Ia menjelaskan, pihaknya telah mengawali berbagai program pencegahan stunting sejak tahun 2018 melalui Gerakan Menjaga Periode Emas (GEMAS) dengan target ibu-ibu pekerja di lingkup karyawan perusahaan.

Sejak itu, program tersebut telah memantau kehamilan 5.476 ibu, pertumbuhan 8.339 baduta (bawah dua tahun), serta memfasilitasi laktasi 4.715 ibu menyusui.

Tercatat hingga September 2024, prevalensi stunting di dalam internal perusahaan sudah menurun dari 18 persen menjadi tinggal 7,5 persen.

Baca Juga: Pernah Keberatan Jika Hartanya Disita Kejagung, Kini Sandra Dewi Tak Hadir di Sidang Lanjutan Korupsi Harvey Moeis

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X