Baca Juga: Jelang Idul Fitri 1444 H, Pasokan Sembako di Kudus Dipastikan Aman
Sementara nafsu amarah kian tersisih.
Ia tak lagi mampu memerintah yang buruk.
Tiga tingkatan hawa nafsu di antaranya:
Nafsu Al-Ammarah Bissu’, yaitu nafsu yang selalu mengajak untuk berbuat keburukan dan kemaksiatan.
Kata tersebut bermakna bahwa jiwa pada dasarnya memiliki sifat yang cenderung melakukan keburukan.
Baca Juga: Gelombang Pertama Pemudik Masuk Jawa Tengah, Ganjar Resmikan Posko Terpadu Lebaran 2023
Maka dari itu, setiap orang pada dasarnya memiliki sifat untuk melakukan hal yang buruk.
"Dan aku (Yusuf) tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya jiwa itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali jiwa yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS Yusuf: 53).
Nafsu Lawwamah, yaitu menyesali diri.
Dalam sifat ini, manusia sangat diwajarkan ketika merasa menyesal atas diri sendiri dan cenderung mencela dirinya.
Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah dalam surah Alqiyamah: 2.
"Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)."
Annafsullawwamah, yaitu suatu keadaan di mana jiwa menyesali keadaan diri karena merasa kurang melakukan kebaikan dan menyesal atas keburukan yang dilakukan.
Artikel Terkait
Tiga Orang Doanya Tidak Tertolak, Salah Satunya Doa Orang Berpuasa sampai Ia Berbuka
Bekerja di Bulan Ramadan Harus Kita Maknai Sebagai Ibadah Kepada Allah
Iman dan Ilmu, Kunci bagi Orang Bertakwa untuk Mendapatkan Kemuliaan di Hadapan Allah SWT
Doa Seseorang Tak Dikabulkan, karena Hati Mati oleh Sepuluh Perkara Ini
Inilah Doa Meminta Petunjuk, Ketakwaan, Iffah dan Kekayaan