Debut Gemilang Lifter Sri Ramadani Berhasil Pecahkan Rekor Peparnas XVII Solo 2024, Intip Perjuangan Beratnya

photo author
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 12:12 WIB
Lifter Sumatera Utara Sri Ramadani melakukan angkatan pada kelas 50,01 kg-55 kg putri kategori A para-angkat berat Peparnas XVII Solo 2024 di Hotel Sunan Solo Jawa Tengah, Selasa 8 Oktober 2024. (Foto: Peparnas XVII )
Lifter Sumatera Utara Sri Ramadani melakukan angkatan pada kelas 50,01 kg-55 kg putri kategori A para-angkat berat Peparnas XVII Solo 2024 di Hotel Sunan Solo Jawa Tengah, Selasa 8 Oktober 2024. (Foto: Peparnas XVII )

Catatan itu jauh meninggalkan para kompetitornya di kelas 55 kilogram putri.

Baca Juga: Peparnas XVII Solo 2024 Picu Lonjakan Okupansi Hotel, Intip Data dan Faktanya

"Ada deg-degan ada grogi, tetapi ya Alhamdulillah bisa diatasi. Hasil ini sesuai target pribadi dan target kontingen untuk mendapatkan emas,” ujar Sri, saat ditemui setelah pertandingan, seperti dilansir laman Peparnas.

Sri Ramadani menyadari bahwa persaingan di kelas 55 kilogram putri tidaklah mudah.

Keberadaan wakil para angkat berat asal kontingen Papua menjadi lawan- lawan yang tak bisa diremehkan.

Baca Juga: Ratu Entok Dijemput Paksa Polda Sumut Terkait Dugaan Penistaan Agama Kristen, Sebut Tak Tahu Yesus Kristus

Apalagi mereka punya lifter jagoan, Dewi Asih, yang berhasil pecah rekor lebih dulu dengan angkatan seberat 80 kilogram.

Dengan latihan yang intens dan menjaga pola makan, Sri Ramadani mampu memberikan yang terbaik dalam pertandingan perdananya.

"Saya sudah lama menjalani latihan, cuma baru kali ini ikut kejuaraan. Pola makan ada juga yang dijaga, ada yang di berikan ada yang dilarang, jangan makan ini jangan konsumsi ini, untuk kesehatan juga," tutur Sri Ramadani.

Baca Juga: Prabowo Dinobatkan Tokoh Islam Berpengaruh Dunia, Bersanding dengan MBZ, MBS hingga Erdogan

Perjuangan Berat Sri Ramadani

Sri Ramadani lahir pada 5 Desember 1985 di Deli Serdang, Sumatra

Sumatra Utara. Putri dari pasangan Teigof dan Jainah ini sebenarnya lahir dalam kondisi sehat.

Akan tetapi, dia kemudian terkena polio saat berusia dua tahun. Kondisi ini membuat kakinya tidak bisa berkembang sempurna.

Baca Juga: Ndarboy Genk Rilis Single 'Sendiri', Ekspresi Cinta yang Tak Terungkap dengan Sentuhan Koplo Jawa Timur

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X