Baca Juga: FSRD ISI Surakarta Siap Sambut Asesmen Lapangan Akreditasi Prodi DKV
“Kami tidak hanya melatih teknik, tetapi juga membentuk karakter dan kekompakan tim,” terang Martin.
Keberhasilan ini disebutnya sebagai hasil kerja keras kolektif antara atlet, pelatih, pengurus, dan para orang tua.
Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Wakil Ketua Umum II PB Perpani, Abdul Razak menyatakan bahwa dominasi Jateng lahir dari banyaknya turnamen lokal yang memperkuat ekosistem atlet muda.
Baca Juga: Efisiensi Besar-besaran Microsoft, 9.000 Karyawan Terkena PHK demi Dorong Investasi AI
Razak menambahkan, atlet di luar Jawa juga punya potensi besar, namun belum mendapatkan kesempatan merata.
PB Perpani, kata Razak, akan terus mendorong penyelenggaraan turnamen berkualitas secara nasional.
Yoppy Rosimin, Director Bakti Olahraga Djarum Foundation menegaskan pentingnya menjaga ekosistem panahan sejak usia dini.
Baca Juga: Defisit APBN 2025 Membengkak, Pemerintah Gunakan SAL Sebesar Rp85,6 Triliun atas Persetujuan DPR
Menurutnya, Kejurnas ini bukan hanya wadah pertandingan, tapi juga ruang tumbuh bagi generasi baru pecinta panahan.
“Memberi panggung bagi atlet muda adalah investasi jangka panjang untuk masa depan olahraga ini,”tandas Yoppy.
Dengan ekosistem yang sehat dan pembinaan berkelanjutan, kejayaan panahan Indonesia diyakini bisa terus tumbuh dari daerah, seperti Jawa Tengah.
**
Artikel Terkait
Ini Line Up Artis Ekspectanica 2024 Hari Pertama di Lapangan Panahan Kenari Yogyakarta
MilkLife Archery Challenge 2024: Menggali Bibit Potensial Cabor Panahan, Libatkan 357 Pelajar SD dan MI
MilkLife Archery Challenge Lahirkan Atlet Andal, Jateng Potensi Tuan Rumah Kejurnas Panahan Junior 2025
Persiapkan Atlet Panahan ke Ajang SEA Games 2025 di Thailand, PB Perpani Gelar Seleknas Tahap 2 di Kudus
MilkLife Archery Challenge 2025: Pembinaan Terstruktur, Gerbang Awal Menuju Pelatnas, SEA Games, dan Olimpiade.