Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat keenam, mengantongi 5 emas, 9 perak, dan 8 perunggu.
Meskipun belum menembus lima besar, capaian DIY tetap menjadi catatan positif bagi pembinaan di daerah tersebut.
Baca Juga: Kementerian ESDM Gandeng Pertamina Jalankan Program LPG Satu Harga Mulai Tahun 2026
Salah satu penentu tambahan emas DIY adalah kemenangan Raden Zidan Rafi Alauddin di final Compound U-18 Putra.
Zidan berhasil mengalahkan wakil kuat dari Jawa Tengah, Yudhistiro Wijoyo Wiratmoko dalam pertandingan yang cukup menegangkan.
Sementara itu, Jawa Tengah kembali mencuri perhatian lewat penampilan dramatis Fayola Jingga Naeva Maheswari di kategori Recurve U-18 Putri.
Yola- begitu ia akrab disapa, sempat tertinggal dua set dari Anastasya Adinda Puspa asal Lampung.
Namun semangat juangnya membara; ia bangkit, menyamakan kedudukan 4-4, dan memaksa pertandingan ke babak shoot off.
Dalam momen penentuan itu, kedua atlet mencetak angka sempurna 10, tapi anak panah Yola lebih dekat ke titik X dan mengantarnya meraih emas.
“Saya sempat gemetar karena angin di arena cukup kencang, tapi pelatih terus memotivasi untuk tetap tenang,” kata Yola usai pertandingan.
Kemenangan ini bukan hanya milik individu, tetapi buah dari sistem pembinaan Jateng secara menyeluruh.
Ketua kontingen Jateng, Martin Sudarmono menyebut kunci sukses terletak pada kerja tim yang solid dan saling percaya.
Artikel Terkait
Ini Line Up Artis Ekspectanica 2024 Hari Pertama di Lapangan Panahan Kenari Yogyakarta
MilkLife Archery Challenge 2024: Menggali Bibit Potensial Cabor Panahan, Libatkan 357 Pelajar SD dan MI
MilkLife Archery Challenge Lahirkan Atlet Andal, Jateng Potensi Tuan Rumah Kejurnas Panahan Junior 2025
Persiapkan Atlet Panahan ke Ajang SEA Games 2025 di Thailand, PB Perpani Gelar Seleknas Tahap 2 di Kudus
MilkLife Archery Challenge 2025: Pembinaan Terstruktur, Gerbang Awal Menuju Pelatnas, SEA Games, dan Olimpiade.