Ingin Bangkitkan Kejayaan Sepak Bola Putri Era Mutia Datau, Djarum Foundation Lakukan Ini

photo author
- Senin, 20 Maret 2023 | 13:46 WIB
Pelatih asal Malang keturunan Jerman Pelatih Timo Scheunemann, berpose bersama para guru SD usai coaching clinic di Supersoccer Arena, stadion sepak bola yang berlokasi di Desa Rendeng Kecamatan Kota Kudus. (Foto: Dok Djarum)
Pelatih asal Malang keturunan Jerman Pelatih Timo Scheunemann, berpose bersama para guru SD usai coaching clinic di Supersoccer Arena, stadion sepak bola yang berlokasi di Desa Rendeng Kecamatan Kota Kudus. (Foto: Dok Djarum)

"Oleh karena itu, kami memutuskan membuat stadion ini antara lain untuk mewadahi sepak bola putri," terangnya.

Para siswi di bangku SD di Kota Kretek akan terus dibina, namun sebelum melangkah ke tahap pembinaan para pemain, guru-guru SD dilatih terlebih dahulu mulai dari teknik dasar yang baik dan benar.

Dengan begitu, mereka bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari program coaching clinic ini.

Di tahap ini kegiatan dilakukan dalam bentuk coaching clinic yang berlangsung selama enam hari pada 13-18 Maret 2023 di Supersoccer Arena.

Baca Juga: Kejagung Dipastikan Bakal Ajukan Banding atas Vonis Bebas Dua Terdakwa Kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan

Timo Scheunemann, pelatih sepak bola asal Malang keturunan Jerman, yang sarat dengan pengalaman dalam sepak bola nasional maupun mancanegara, ditunjuk untuk melaksanakan pelatihan bagi para guru SD di Kudus tersebut.

Timo dinilai mampu menjadi pelatih sepak bola yang mumpuni dalam menangani program pembinaan pesepak bola putri usia dini.

"Ada banyak nilai plus yang dimiliki Coach Timo, satu di antara yang menarik adalah dia fasih bahasa Indonesia dan Jowo pun iso," jelas Yoppy.

Di sela-sela pelatihan selama sepekan yang berlangsung siang hingga petang, Timo menjelaskan selama ini banyak orang tergesa-gesa menempatkan prestasi sebagai sebagai tujuan akhir sepak bola.

Baca Juga: Sektor Kelautan dan Perikanan Jateng Potensial Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Padahal salah satu hal yang perlu dipahami, khususnya orang tua, adalah selain mendapatkan pengalaman dan kesenangan, sepak bola punya peran besar untuk membentuk karakter anak.

Saat ini, menurut Timo, akses bagi para calon pesepak bola putri untuk meraih beasiswa ke jenjang pendidikan lebih tinggi, kian terbuka ketimbang sepak bola putra.

Tentunya, bekal pendidikan dan pelatihan yang didapat di sekolah, baik dalam kurikulum sekolah maupun ekstra kurikuler, perlu ditambah dengan latihan sendiri di rumah atau bersama pelatih.

"Menurut saya peluang bagi calon pesepak bola putri untuk mendapatkan beasiswa itu jauh lebih besar, tapi kembali lagi diperlukan kedisiplinan diri yang tinggi, totalitas melalui latihan sendiri, semisal di rumah," kata Timo.

Baca Juga: Pelaku Penusukan di Kudus Masih Diburu, Korban Penusukan Meninggal di RS Solo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X