Jangan Kecele Dab, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Tak Lagi di Ketandan, Digelar di Sini hingga 10 Maret 2024

photo author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 22:31 WIB
Atraksi Barongsai dalam pembukaan PBTY 2024 di Perkumpulan Budi Abadi, Bintaran Wetan Gunungketur, Senin 4 Maret 2024. (Foto: Humas Pemkot Jogja)
Atraksi Barongsai dalam pembukaan PBTY 2024 di Perkumpulan Budi Abadi, Bintaran Wetan Gunungketur, Senin 4 Maret 2024. (Foto: Humas Pemkot Jogja)

SENANGSENANG.ID - Memperingati Tahun Baru Imlek 2024, event tahunan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) kembali dihelat.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana PBTY diselenggarakan di kampung Ketandan, tahun ini pindah lokasi di Hoo Hap Hwee atau Perkumpulan Budi Abadi, Bintaran Wetan Gunungketur. Jadi jangan sampai kecele ya Dab.

PBTY 2024 yang mengusung tema Lestari Budaya Bagi Negeri digelar mulai 4 hingga 10 Maret 2024, hadir dengan suasana dan sajian yang berbeda.

Baca Juga: Pelabuhan Merak Siap Layani Arus Mudik 2024, Dermaga 2 Siap Disandari Kapal Berukuran Besar

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menyampaikan apresiasi atas konsistensi PBTY, selama 19 tahun menjadi event tahunan dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat juga wisatawan.

"Ini menjadi karya yang cantik dan menarik, untuk dinikmati masyarakat dengan sajian khas PBTY dengan pertunjukan budaya hingga bazar kulinernya."

"Melalui tema tahun ini menghadirkan satu hal yang berbeda yaitu lebih kental dengan edukasi dan sejarah melalui pameran yang disuguhkan," katanya pada pembukaan PBTY, Senin 4 Maret 2024 malam.

Penampilan tari tradisional Tionghoa pada pembukaan PBTY 2024.
Penampilan tari tradisional Tionghoa pada pembukaan PBTY 2024. (Foto: Humas Pemkot Jogja)

Menurut Singgih, PBTY menjadi satu even yang bisa memberikan gambaran juga edukasi kepada masyarakat luas, bagaimana budaya Tionghoa di Kota Yogyakarta sudah berakulturasi dengan budaya Jawa.

"Melalui pameran yang ada di PBTY tentunya akan memberikan wawasan juga pengetahuan bagi masyarakat. Kemudian dengan atraksi yang disajikan, akan semakin menarik perthatian pengunjung untuk datang. PBTY juga menjadi penggerak even ekonomi kreatif dan pariwisata di Kota Yogyakarta," terangnya.

Pihaknya juga mengajak kepada pengunjung untuk ikut serta mempromosikan dan mengajak masyarakat luas, melalui media sosial agar semakin banyak yang datang ke PBTY yang akan berlangsung selama tujuh hari.

Baca Juga: BNI Bagikan Dividen 50 Persen, Optimistis Kinerja Semakin Positif di 2024

Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho menyampaikan PBTY menjadi pembuktian betapa kayanya keragaman suku bangsa dan budaya yang hidup di Yogyakarta.

PBTY diharapkan menjadi momen spesial seiring transformasi signifikan dari segi konsep penyelenggaraannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X