Tradisi Permainan Meriam Karbit di Sungai Kapuas Pontianak Jadi Magnet Wisatawan di Libur Lebaran

photo author
- Jumat, 12 April 2024 | 09:10 WIB
Pj Wali Kota Pontianak  berharap  event meriam karbit masuk agenda tetap pariwisata. (Foto : Jemi Ibrahim)
Pj Wali Kota Pontianak berharap event meriam karbit masuk agenda tetap pariwisata. (Foto : Jemi Ibrahim)

SENANGSENANG.ID - Enam meriam karbit dengan warna-warni menarik bercorak khas Kota Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) berjajar di tepian Sungai Kapuas di Gang Bansir III Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara.

Keenam meriam karbit itu berdentum secara silih berganti tatkala disulut oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian dan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan serta jajaran Forkopimda, menjadi simbolis dimulainya Eksibisi Permainan Tradisional Meriam Karbit, Selasa 9 April 2024 malam.

Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan permainan meriam karbit itu rutin digelar dalam rangka memeriahkan Hari Raya Idulfitri di Kota Pontianak.

Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani Harap Idulfitri Jadi Momentum Menyulam Silaturahmi Bangsa

Pada malam ini, terdapat 41 titik lokasi permainan meriam karbit dengan jumlah masing-masing antara lima hingga enam meriam karbit di sepanjang Sungai Kapuas, baik yang berada di wilayah Pontianak Timur maupun di Pontianak Selatan dan Tenggara.

"Harapan saya permainan ini menjadi event pariwisata Kota Pontianak dan menjadi agenda tetap kalender pariwisata untuk menarik wisatawan. Mudah-mudahan memberikan multiplier effect bagi masyarakat Kota Pontianak,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, lanjutnya lagi, permainan meriam karbit adalah permainan tradisional masyarakat Kota Pontianak.

Baca Juga: Polresta Yogyakarta Terjunkan Ratusan Personil Amankan Grebeg Syawal Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Permainan ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016 sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Kota Pontianak sehingga perlu terus dilestarikan.

"Tradisi permainan rakyat ini perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak,” ungkapnya.

Menurut Ani Sofian, meriam Pontianak sangat berbeda dengan meriam di daerah lain.

Baca Juga: Pria Paruh Baya Hanyut di Kali Code, Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian Korban

Meriam Pontianak terbuat dari kayu dengan ukuran 4 hingga 7 meter, dengan diameter 40 hingga 100 centimeter.

"Bunyi dentuman yang dihasilkan cukup dahsyat terdengar hingga mencapai radius 2 hingga 10 kilometer,” ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X