Tradisi Permainan Meriam Karbit di Sungai Kapuas Pontianak Jadi Magnet Wisatawan di Libur Lebaran

photo author
- Jumat, 12 April 2024 | 09:10 WIB
Pj Wali Kota Pontianak  berharap  event meriam karbit masuk agenda tetap pariwisata. (Foto : Jemi Ibrahim)
Pj Wali Kota Pontianak berharap event meriam karbit masuk agenda tetap pariwisata. (Foto : Jemi Ibrahim)

Permainan tradisional meriam karbit itu tidak terlepas dari nilai historis berdirinya Kota Pontianak sejak dahulu kala.

Baca Juga: Ramalan Bintang Cancer Jumat 12 April 2024 Bersiap Menghadapi Segala Lika-liku Nasib

Pada zaman dahulu, meriam itu digunakan oleh Sultan Syarif Abdurrahman untuk membangun Kota Pontianak.

Di mana menurut legenda meriam digunakan Sultan untuk mengusir hantu kuntilanak yang sering mengganggu pembangunan Masjid Jami' dan Istana Kadriyah.

Selain itu, meriam juga digunakan sebagai pertanda masuk waktu salat, sahur dan berbuka puasa di bulan Ramadan.

Baca Juga: Ramalan Bintang Leo Jumat 12 April 2024 Bersikaplah Terbuka dan Ramah

"Saat ini meriam sudah digunakan untuk berbagai momen khusus selain untuk menyambut malam lebaran setiap tahunnya,” sebut Ani.

Pj Gubernur Kalbar Harisson menuturkan, Eksebisi Meriam Karbit 2024 ini merupakan sebuah momen istimewa.

Eksebisi ini bukan hanya tentang menampilkan keunikan meriam karbit, tetapi juga melestarikan budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun.

Baca Juga: Ramalan Bintang Aries Kamis 11 April 2024 Lebih Sedikitlah Berbicara Tentang Dirinya Sendiri

"Meriam karbit merupakan salah satu bentuk seni tradisional yang unik dan kreatif serta sangat dinantikan masyarakat Pontianak hingga luar Kalbar,” imbuhnya.

Dibalik suara dentumannya, sambung Harisson, meriam karbit juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Ia berharap eksebisi ini dapat menjadi sarana silaturahmi bagi seluruh masyarakat, utamanya di malam takbiran yang penuh suka cita.

Baca Juga: H-1 Arus Mudik 2024 Jawa - Sumatra Lancar Terkendali, Turun 7 Persen Dibanding Tahun Lalu

"Saya ingin mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melestarikan seni meriam karbit, mari kita jadikan seni ini sebagai salah satu aset budaya yang berharga bagi Kalimantan Barat,” tutupnya.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X