Termasuk segenap civitas akademika dari Universitas Mahendradatta dan Bali sendiri yang merupakan salah satu nadi utama dari denyut pariwisata nasional.
“Ini adalah visi yang tentu saja harus kita lakukan bersama, bukan parsial, ini adalah sebuah transformasi yang membutuhkan dukungan dari semua pihak tidak terkecuali dan utamanya juga tentu dari teman-teman dunia akademis,” tuturnya.
Pariwisata berkualitas adalah kunci dalam meningkatkan kinerja sektor kepariwisataan melalui peningkatan mutu layanan, keberlanjutan, pemberdayaan SDM, dan penciptaan pengalaman wisata yang berdampak positif bagi semua pihak seperti wisatawan, pelaku industri, masyarakat lokal, dan lingkungan.
Dalam prosesnya dibutuhkan kolaborasi multi-stakeholder untuk mewujudkan pariwisata berkualitas di Indonesia termasuk Bali.
“Saya percaya, masa depan pariwisata Bali tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak wisatawan yang datang, tetapi oleh seberapa besar kebaikan yang pariwisata hadirkan bagi masyarakatnya, bagi budayanya, dan bagi bumi yang kita pinjam dari generasi mendatang,” kata Ni Luh Puspa.
“Generasi muda, para mahasiswa, calon pemimpin masa depan, jadilah pelopor perubahan. Jadilah penjaga nilai, innovator gagasan, dan penggerak kolaborasi karena Bali yang berkualitas hanya bisa lahir dari insan-insan yang juga berkualitas,” jelasnya.**
Artikel Terkait
Kampung Seni Borobudur Resmi Dibuka, Kolaborasi Kreatif untuk Budaya dan Ekonomi Lokal
Rebranding Yogya City of Festival, Upaya Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan
Festival Larung Kali Gajah Wong, Bentuk Rasa Syukur Warga atas Sumber Kehidupan
Ini 9 Destinasi Paling Terjangkau untuk Liburan Akhir Tahun Menurut Agoda: Kota Surakarta Termasuk, Seberapa Murahnya?
Borobudur Miliki Destinasi Wisata Edukasi Baru: Ada di Desa Karangrejo, Ini Unggulan yang Ditawarkan
Peringkat New Horizons Agoda: Padang Jadi Destinasi Wisata Baru dengan Pertumbuhan Tercepat di Indonesia