wisata

Festival Jamasan Jimatan Kalisalak Banyumas Didorong Naik Kelas dan Bisa Mendunia, Ini Alasannya

Senin, 2 Oktober 2023 | 08:31 WIB
Festival budaya Jamasan Jimatan Kalisalak, ritual tahunan yang digelar di Langgar Jimat Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. (Foto: Prokompim Banyumas)

SENANGSENANG.ID - Jamasan Jimatan Kalisalak, yang dikemas sebagai Festival Budaya, didorong menjadi acara dengan tingkat yang lebih luas.

Apalagi, kegiatan itu merupakan tradisi warisan nenek moyang yang terus menerus dilestarikan.

Harapan ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputra, saat memeriahkan ritual tahunan Jamasan Jimat Kalisalak, di Langgar Jimat Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Jumat 29 September 2023.

Baca Juga: Malioboro Coffee Night Digelar Serentak di Lima Titik, Salah Satunya di Kampus Biru

Dalam sambutannya, Pj Bupati Hanung mengapresiasi terselenggaranya acara warisan nenek moyang ini.

Ia berharap ke depan Festival Budaya Jamasan Jimatan tidak hanya dikenal di Kabupaten Banyumas, namun bisa mendunia seperti Dieng Culture Festival.

“Ayo perangkat desa belajar ke Dieng. Semula Dieng Culture Festival hanya lingkup kecil, namun bisa mendunia akhirnya,” ucapnya.

Baca Juga: Banjir Bandang Melanda New York, Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban

Hanung berharap, festival budaya tersebut menjadi acara tahunan dengan konsep yang semakin meriah, antara lain dengan menjual nilai spiritual dan sejarah setempat.

“Tahun depan lebih ramai. Nanti didorong melalui sosial media, sehingga dapat menghadirkan wisatawan yang lebih banyak lagi,” ucapnya.

Senada, Kepala Desa Kalisalak, Ilham Triono, menuturkan, kegiatan tersebut menjadi motivasi dalam melestarikan budaya nenek moyang yang telah ada ratusan tahun lalu.

Baca Juga: Hutan Gunung Lawu Terbakar, Ratusan Personil Gabungan Berjibaku Padamkan Api

Menurutnya, masyarakat Desa Kalisalak meyakini, jimat atau pusaka yang tersimpan di Langgar Jimat merupakan benda-benda peninggalan Sunan Amangkurat I, Raja Mataram yang bertahta pada 1646 - 1677.

“Mengingat Kalisalak juga ditunjuk sebagai desa wisata dan desa adat, maka kami berupaya merealisasikan warisan leluhur yang sekaligus mampu menyerap pengunjung,” tuturnya.**

Tags

Terkini