SENANGSENANG.ID - Ruwat Rawat Borobudur kembali digelar tahun ini oleh Komunitas Brayat Panangkaran Kabupaten Magelang.
Gelaran ke-22 tahun tersebut akan dikemas unik hingga rentang April 2024 mendatang.
Penanggung Jawab Acara Ruwat Rawat Borobudur, Eri Kusumawardhani mengatakan, ada sedikit perbedaan dari kegiata Ruwat Rawat Borobudur di tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Film Biopik Michael Jackson Akhirnya Temukan MJ Muda Bernama Julio Krue Valdi, Ini Profilnya
Tahun ini tidak ada pembagian sayuran bagi masyarakat, melainkan digantikan dengan pembagian buku-buku.
"Selain menghibahkan buku, juga terdapat acara Bhakti Aksara (bedah buku), pendampingan Tradisi, Jelajah Pustaka Tilik Sedhulur Sonjo kampus, Bhakti Budaya, Kongres Borobudur, dan Festival Kesenian Rakyat," kata Eri, Sabtu 20 Januari 2024.
Ia menambahkan, semua buku akan diserahkan ke perpustakaan kabupaten dan juga kepada 64 komunitas di luar Magelang.
Selain bertujuan mengedukasi dan menghibur masyarakat, acara 22 tahun Ruwat Rawat Borobudur juga mengangkat kembali nilai tradisi yang sempat hilang, yaitu ritual sedekah Kedung Winong dan umbul donga.
"Tujuan pembagian buku-buku tersebut untuk meningkatkan literasi pelestatian nilai spiritialias Borobudur dan meningkatkan daya baca masyarakat," katanya.
Sementara itu penulis sekakigus budayawan Komunitas Brayat Panangkaran Borobudur, Sucoro menuturkan peluncuran buku berjudul "Pustaka Aksara Borobudur" itu merupakan buku ke-8 dari perjalanan Ruwat Rawat Borobudur.
Baca Juga: Akhirnya Pecah Telur, BMW Mencatatkan Rekor Penjualan Tertinggi Selama 22 Tahun di Indonesia
Selain hasil perenungan buku tersebut juga menjadi catatan sejarah perjalanan budaya, wisata dan sosial masyarakat di kawasan Candi Borobudur.
"Buku itu menelisik kebermanfaatan Warisan Budaya Dunia Borobudur dalam Kehidupan Masyarakat yang Selaras dengan Nilai Spiritualitas Borobudur," kata Sucoro.