Sosialisasi ARTJOG 2025 - Motif: Amalan, Bagi Perupa yang Ingin Bergabung Berikut Jadwal, dan Ketentuannya

photo author
- Jumat, 22 November 2024 | 17:51 WIB
Para nara sumber Sosialisasi ARTJOG 2025 - Motif: Amalan foto bersama. (Dok. ARTJOG)
Para nara sumber Sosialisasi ARTJOG 2025 - Motif: Amalan foto bersama. (Dok. ARTJOG)

Sementara itu, Ade Darmawan membicarakan dan mengulas tentang citra visual seorang seniman yang seolah sedang menghadapi tantangan di tengah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan membuat peran seniman tidak terlihat karena tidak memiliki ciri khas atau perbedaan.

Baca Juga: Tim Rawon Pak Wirdo Prodi DKV FSRD ISI Surakarta Raih Juara III Poster Infografis 4C National Competition 2024

Sehingga seniman memerlukan daya ubah agar memiliki bagian dan posisi yang berbeda. Hal tersebut mendorong seniman untuk membuat dimensi-dimensi atau peran tertentu dan berdampak pada interpretasi seni yang terlihat hampir sama dengan dunia nyata. Salah satu peran yang tercipta adalah sebuah praktik kolektif seni.

Selanjutnya, Murakabi Movement yang digagas oleh Singgih S. Kartono dan Santi Ariestyowanti hadir sebagai kolektif yang terbentuk pada 2019 dari kolaborasi mereka bernama Piramida Gerilya.

Selain itu, adanya kolektif ini untuk menegaskan bahwa kesenian tidak hanya menciptakan hal-hal yang indah.

Para nara sumber memaparkan hal ihwal ARTJOG 2025 - Motif: Amalan dalam sosialisasi yang dilaksanakan di di Pendapa Ajiyasa, Jogja National Museum pada Rabu 20 November 2024.
Para nara sumber memaparkan hal ihwal ARTJOG 2025 - Motif: Amalan dalam sosialisasi yang dilaksanakan di di Pendapa Ajiyasa, Jogja National Museum pada Rabu 20 November 2024. (Dok. ARTJOG)

Munculnya keinginan untuk keluar dari zona nyaman dan yakin dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada, Murakabi Movement menciptakan instalasi yang memiliki unsur kompleks dan menciptakan daya tarik baru dengan medium yang mereka gunakan.

“Mungkin dari Gerakan Murakabi ini yang menarik bagi saya adalah saya punya kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman seniman, meskipun dunia saya tidak terlalu jauh tetapi berkarya bersama menjadi pengalaman yang baru dalam membuat sesuatu,” ujar Singgih.

Acara diakhiri dengan penjelasan singkat mengenai program-program dan pengumuman commission artist ARTJOG 2025 oleh Gading Paksi (Direktur Program ARTJOG).

Baca Juga: 4 Alasan Warga RI Wajib Hindari Godaan Judi Online di Era Prabowo, Intip Desk Berantas Judol hingga KUA yang Ikut Turun Tangan!

Selain pameran seni rupa, penyelenggaraan ARTJOG 2025 - Motif: Amalan akan dilengkapi dengan hadirnya program ARTJOG Kids, performa ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Curatorial Tour, Artcare Indonesia, Jogja Art Weeks, dan Love ARTJOG.

Adapun commission artist untuk ARTJOG Kids adalah RE-EXP (REcycle EXPerience), sebuah proyek kesenian yang diinisiasi oleh Evan Driyananda dan Attina Nuraini sejak akhir tahun 2006.

Sedangkan commission artist ARTJOG 2025 - Motif: Amalan adalah Anusapati, seorang pematung kelahiran Surakarta yang menemukan ungkapan dan material untuk karya-karyanya dari lingkungan terdekatnya, seperti kayu.

Hendro Wiyanto, Kurator Tamu ARTJOG 2025 dalam paparannya.
Hendro Wiyanto, Kurator Tamu ARTJOG 2025 dalam paparannya. (Dok. ARTJOG)

ARTJOG 2025 membuka kesempatan bagi para perupa muda di bawah usia 35 tahun untuk mendaftarkan proposal karya mereka melalui skema panggilan terbuka yang nantinya akan diseleksi oleh tim kurator ARTJOG.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X