Kerabat Pakualaman yang biasa akrab disapa RM Donny Surya Megananda ini menjelaskan, atraksi ganti jaga prajurit ini memiliki daya tarik selain bagi masyarakat juga dunia pariwisata.
Terbukti pada setiap pelaksanaannya di Sabtu Kliwon pengunjung begitu antusias bukan hanya masyarakat sekitar tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah bahkan turis asing.
"Untuk mendukung atraksi ganti dwaja, kita juga menghadirkan berbagai kesenian dan pertunjukan rakyat yang ada dipedesaan. Kita memberi ruang kepada kelompok seni di pedesaan agar dapat tampil di atraksi budaya ganti dwaja sebagai hiburan bagi masyarakat dan wisatawan," tutur Donny yang juga anggota Tim Monitoring Desa Budaya DIY.
Lebih lanjut menutut dia, Kadipaten Pakualaman oleh masyarakat diharapkan menjadi wujud nyata pelestarian senibudata Keistimewaan DIY terutama berupa tradisi seni kerakyatan dari seluruh pelosok wilayah yang ditampilkan di wilayah eksklusif tengah Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Sebanyak 86 Kalurahan di Sleman Telah Membentuk Koperasi Desa Merah Putih
"Bagi pelaku seni dari kebanyakan kalangan marginal menjadi kehormatan tersendiri dan kebanggaan dapat tampil di alun alun Kadipaten Pakualaman," pungkas Donny.**
- Liputan: Teguh Priyono
Artikel Terkait
BPH Kusumo Bimantoro Ajak Masyarakat Mengenal Sejarah Pakualaman
KRMT Projokusumo, Budayawan Kadipaten Pakualaman Penerima Anugerah Kebudayaan DIY 2024
Dialog Budaya Sosialisasi Sejarah dan Nilai-Nilai Kepakualaman Menjadi Pencerah bagi Masyarakat tentang Kadipaten Pakualaman
Lebih Jauh Tentang Kadipaten Pakualaman sebagai Pengemban Budaya
Usung Tema Manggala Gati Wiwaraning Rat, Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-213 Tahun 2025 Diwarnai Banyak Acara
Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon, Kulik Babar Babad Pakualaman dan Babad Betawi