KRMT Projokusumo, Budayawan Kadipaten Pakualaman Penerima Anugerah Kebudayaan DIY 2024

photo author
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 10:26 WIB
KRMT Projokusumo. (Foto: Teguh Priyono)
KRMT Projokusumo. (Foto: Teguh Priyono)

SENANGSENANG.ID - Terlahir dengan nama RM Murhadi pada 29 Juni 1949 merupakan canggah dari KGPAA Paku Alam V.

Sejak kecil sudah akrab dengan kehidupan tradisi pun seni khususnya tari yang ada di Pura Pakualaman.

Ayahnya RM. Notoharjo seorang Sentana yang aktif terlibat dalam seni tari di Kadipaten Pakualaman sehingga RM Murhadi pun tertarik untuk menekuni berbagai tari klasik yang ada di Pakualaman.

Baca Juga: Indosat dan Nokia Perluas Jaringan 4G dan 5G, Bersinergi Tingkatkan Inklusi Digital di Wilayah Terpencil Indonesia

"Sejak masih kecil saya sering diajak Bapak sewaktu berkegiatan menari di Pura Pakualaman. Saya tertarik dan terus ikut berlatih menari," ucap Kangjeng Projo belum lama ini di Bangsal Danawara Pura Pakualaman sesuai pertemuan Rebon para kangjeng Urusan Pambudidaya Kadipaten Pakualaman.

Menurut Murhadi, ketertarikannya pada dunia kesenian merupakan panggilan hatinya sehingga hampir semua bidang seni dapat dikuasainya dengan baik.

Selain sebagai penari klasik dan kreasi baru, dia juga memiliki kemampuan mumpuni dalam karawitan.

Baca Juga: 3 Fakta Menarik Bobby Kertanegara, Kucing yang Pernah Bikin Prabowo Merasa Iba hingga Duduki Peringkat Pencarian Teratas Google

Bahkan ketika bersama Bagong Kussudiardja mendirikan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dalam perkembangannya Murhadi dipercaya untuk membuat Gending pengiring tarian garapan Pak Bagong.

Salah satu karya Murhadi yang hingga saat ini masih populer yaitu gending pengiring tari Yapong.

Bagi Murhadi lingkungan tinggal juga memberikan pengaruh yang kuat untuk berkesenian.

Baca Juga: Sana Dijual Goblok! Candaan Kasar Tokoh Publik ke Seorang Pedagang yang Memantik Jari-jemari Warganet Gaungkan Cancel Culture

Dalam kenangannya, semasa remaja dia terlibat dalam berbagai kesenian seperti Orkes Bang Bung, Orkes Keroncong, Sandiwara Anak dan Karawitan pengiring ketoprak.

"Setelah melanjutkan sekolah di Sekolah Tehnik Negeri (STN) Lempuyangan karena ada ekstra kulikuler tari saya punya kesempatan untuk belajar tari lebih banyak," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X