Dialog Lensa #5 Padepokan Seni Bagong Kussudiardja: Membaca Sejarah Melalui Ingatan yang Diukir Air

SENANGSENANG.ID - Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mempersembahkan edisi kelima dari dialog lensa, sebuah platform pertunjukan yang menampilkan karya karya berbasis fotografi melalui proyeksi multimedia.

Sejak digagas pada tahun 2020, ruang ekspresif ini telah mempertemukan para para fotografer dan kreator lainnya termasuk musisi, kareografer dan editor video yang mendorong proses kreatif lintas disiplin.

Dalam penyelenggaraan Dialog Lensa #5 kali ini menghadirkan dua bentuk karya yang saling berkesinambungan yakni pameran instakasi multimedia bertajuk Yang Timbul dan Tenggelam Serta Ingatan yang Terukir pada Air (2024) karya Arif Furqon dan pertunjukan berjudul Kami Tidak Diundang Sejarah Maka Kami Berakar di Tanah merupakan kolaborasi Arif Furqon dan Kelompok Pertunjukan The Freakshow (Byakta BaBam).

Baca Juga: Final Sepak Bola Putri Piala Pertiwi 2025: Bandung vs Tangerang dan Pesan Serius Erick Thohir untuk Masa Depan Garuda Muda

Konsep pertunjukan kolaborasi dan pameran instalasi multimedia ini, merupakan eksplorasi dinamika lanskap dan ingatan terinspirasi dari perubahan fungsi di area Bendungan Gajah Mungkur Wonogiri Jawa Tengah yang dibangun pada era orde baru.

"Ketika itu ibu saya membawa kalender bergambar Bendungan Gajah Mungkur melihat itu pikiran saya mulai terusik. Bagai mana orang-orang harus pindah bedol desa dan kampung halamannya ditenggelamkan air," urai Furqon seusai pertunjukan di PSBK Kembaran Tamantirto, Kasihan Bantul pada Jumat, 11 Juli 2025 sore.

Pertunjukan yang sarat makna ini bergerak dengan penonton sebagai partisipan aktif yang dikomando melalui pesan suara dari gawai yang terinstal oleh program pertunjukan.

Salah satu adegan teaterikal di luar ruang (Foto: Teguh Priyono)

Peserta menikmati alur cerita sesuai arahan pesan dan mengikuti petunjuk sesuai instruksi yang diberikan.

Arak arakan peserta dipandu oleh pimpinan proyek (Arif Furqon) berangkat dari titik kumpul di Pendapa Nyi Rara Kidul kemudian berjalan dengan melepas alas kaki menuju Gedung Layang-Layang.

Sampai depan Gedung Layang-Layang pimpinan proyek berkisah tentang bebatuan bersamaan juga gawai memberi instruksi rombongan untuk masing-masing mengambil satu batu putih kemudian menuliskan nama diri dan satu orang yang diinginkan.

Baca Juga: Klaim Tidak Mungkin Terjadi di Tahun yang Sama, Dokter Tifa Pertanyakan Waktu KKN dan Wisuda Terkait Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

Setelah itu instruksi batu dibawa kemudian menuju pintu masuk ke Gedung Layang layang sebagai inti dari tour mini itu.

Di sinilah pameran instalasi multimedia bertajuk Yang Timbul dan Tenggelam Serta Ingatan yang Terukir pada Air digelar sejak Sabtu 12 Juli hingga Sabtu 19 Juli 2025.