FKY 2025: Adoh Ratu Cedhak Watu, Digelar di Logandeng Gunungkidul 11-18 Oktober 2025

photo author
- Minggu, 5 Oktober 2025 | 07:32 WIB
Jumpa pers FKY 2025,  Sabtu 4 Oktober 2025 di Resto Outdoor Anggur Laut Hotel Gand Rohan. (Foto: Agoes Jumianto)
Jumpa pers FKY 2025, Sabtu 4 Oktober 2025 di Resto Outdoor Anggur Laut Hotel Gand Rohan. (Foto: Agoes Jumianto)

FKY 2025: Adoh Ratu Cedhak Watu lebih dari merayakan adat, tetapi untuk memfasilitasi ruang pertemuan dan pertukaran bagi ragam subjek, ragam konteks dan nilai.

Baca Juga: PON Bela Diri 2025 di Kudus: Panggung Sejarah dan Prestasi untuk Atlet Terbaik Nusantara

Sementara B. M. Anggana, Ketua Festival Kebudayaan Yogyakarta 2025 mengungkapkan bahwa FKY tahun ini memasuki tahun ke-35 pelaksanaannya.

Dirinya beserta tim riset FKY telah melalui proses memperdalam tema sejak bulan Mei 2025.

Anggana menambahkan bahwa tema ini menjadi semangat di masyarakat, pada hari ini tema tersebut menjadi satu statement yang kuat dalam konteks sosial politik hari ini mengenai kemandirian dan solidaritas yang utuh sehingga menjadi representasi kedaulatan rakyat.

Baca Juga: Turun Tajam! Angka Kemiskinan di Sleman 6,71 Persen

Festival tahun ini akan dibuka pada tanggal 11 Oktober 2025 di Lapangan Logandeng sebagai lokasi utama festival dengan prosesi Pawai Rajakaya, yaitu arak-arakan kambing ternak, dan diikuti oleh bregada sebagai prajurit identitas khas Yogyakarta, barisan pembawa ubo rampe gumbregan, serta pasukan panji desa yang berasal dari Kompetisi Panji Desa.

Terdapat berbagai program yang merepresentasikan tema FKY 2025, diantaranya: Kompetisi FKY (Panji Desa, Rajakaya, Jurnalisme Warga), Jelajah Budaya (Telusur Tutur, Lokakarya, dan Sandiswara).

Ada pula Gelaran Olah Rupa, Panggung FKY, FKY Bugar, Pasaraya Adat “Ruwang Berdaya”, Pawon Hajat Khasiat, dan FKY Rembug (Wicara, Siniar, dan Wedangan).

Baca Juga: Kisah Dramatis Evakuasi Santri Ponpes Al Khoziny, Sempat Terdengar Jeritan Santri dari Balik Reruntuhan

Selain itu, beberapa program di atas dihadirkan melalui kolaborasi setara antara panitia pelaksana, pelaku budaya/seniman, serta komunitas lokal Gunungkidul, seperti karang taruna, PERWOSI, maupun 18 Kapanewon di Gunungkidul.

Program Telusur Tutur misalnya, sebagai salah satu program pre-event yang berlangsung sejak 26 September - 4 Oktober 2025, yang melibatkan karang taruna dan komunitas penghayat kepercayaan.

Program Pawon Hajat Khasiat yang akan hadir sebagai ruang eksperimental pangan yang berangkat dari adat istiadat dan kekayaan bahan lokal Gunungkidul dan berkolaborasi dengan komunitas lokal mulai dari karang taruna, kelompok ibu-ibu, petani, hingga penggerak pangan desa.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X