Kolaborasi Akademisi dan Seniman
Presiden Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti), Abdullah Ibnu Thalhah, yang juga dosen UIN Walisongo, menekankan pentingnya kolaborasi kampus, akademisi, dan seniman.
“Seni, terutama kartun, punya kekuatan luar biasa menyampaikan pesan moderasi dan kemanusiaan dengan cara yang menyentuh dan mudah dipahami,” jelasnya.
Baca Juga: Longsor Cibeunying Cilacap: Satu Korban Lagi Ditemukan, 11 Masih Hilang
Menurutnya, pameran ini menjadi momentum memperkuat peran kampus sebagai ruang inklusif yang merawat harmoni.
Merayakan Keragaman sebagai Identitas
Wakil Rektor I UIN Walisongo, Prof. Dr. Mucksin Jamil, menegaskan pameran “Interfaith” selaras dengan visi kampus sebagai “Kampus Kemanusiaan dan Peradaban”.
Ketua panitia, Thiyas Tono Taufiq, menambahkan bahwa acara ini digagas sebagai ruang perjumpaan tulus antara agama, budaya, dan kemanusiaan.
Pameran dibuka untuk umum setiap hari pukul 09.00–17.00 WIB, dilengkapi diskusi seniman dan kunjungan mahasiswa lintas fakultas serta komunitas lintas agama.
Inspirasi untuk Dunia
Dengan dukungan seniman, akademisi, dan lembaga internasional, pameran “Interfaith” diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia dan dunia untuk merawat persatuan, menjaga toleransi, serta membangun masa depan damai melalui kreativitas dan dialog lintas iman.**
Artikel Terkait
Merayakan Warisan Sastra Fantasi Michael Ende di GoetheInstitut Jakarta, Pameran Masih Dibuka hingga 28 September 2025
20 Perupa Malang Gelar Pameran Lintas Jalur Langit di Ascent Premier Hotel
Angkat Isu Sistem Drainase dan Zona Hijau Kota Solo, Mahasiswa DKV ISI Surakarta Gelar Pameran Imajinarium
Pameran Maket Journey 4 di PAS, Awali Rangkaian Program API DIY
Misi Grafis 93 Gelar Pameran Reuni 'Jejak dan Resonansi' di Indie Art House
26 Perupa Ikuti Pameran 'Urip iku Urup' di Shaktikerta Fine Art Space Sragen