Pameran Internasional 'Interfaith' di UIN Walisongo: Seni Jadi Jembatan Kerukunan

photo author
- Senin, 17 November 2025 | 12:45 WIB
Pameran Internasional Interfaith berlangsung 15–30 November 2025.  (Istimewa)
Pameran Internasional Interfaith berlangsung 15–30 November 2025. (Istimewa)

Kolaborasi Akademisi dan Seniman

Presiden Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti), Abdullah Ibnu Thalhah, yang juga dosen UIN Walisongo, menekankan pentingnya kolaborasi kampus, akademisi, dan seniman.

“Seni, terutama kartun, punya kekuatan luar biasa menyampaikan pesan moderasi dan kemanusiaan dengan cara yang menyentuh dan mudah dipahami,” jelasnya.

Baca Juga: Longsor Cibeunying Cilacap: Satu Korban Lagi Ditemukan, 11 Masih Hilang

Menurutnya, pameran ini menjadi momentum memperkuat peran kampus sebagai ruang inklusif yang merawat harmoni.

Merayakan Keragaman sebagai Identitas

Wakil Rektor I UIN Walisongo, Prof. Dr. Mucksin Jamil, menegaskan pameran “Interfaith” selaras dengan visi kampus sebagai “Kampus Kemanusiaan dan Peradaban”.

Ketua panitia, Thiyas Tono Taufiq, menambahkan bahwa acara ini digagas sebagai ruang perjumpaan tulus antara agama, budaya, dan kemanusiaan.

Baca Juga: Suzuki eWX, Mobil Listrik Konsep yang Digadang-gadang untuk Mobilitas Harian dengan Desain Futuristik

Pameran dibuka untuk umum setiap hari pukul 09.00–17.00 WIB, dilengkapi diskusi seniman dan kunjungan mahasiswa lintas fakultas serta komunitas lintas agama.

Inspirasi untuk Dunia

Dengan dukungan seniman, akademisi, dan lembaga internasional, pameran “Interfaith” diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia dan dunia untuk merawat persatuan, menjaga toleransi, serta membangun masa depan damai melalui kreativitas dan dialog lintas iman.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X