Yamti siap mengantre bubur lagi besok, setelah menyelesaikan kesibukannya bekerja.
“Besok-besok mau antre lagi,” ungkap Yatmi.
Baca Juga: Pelajar SD Al Kautsar Temanggung, Raya Raih Juara Olimpiade Matematika Internasional di China
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Darussalam, Muhammad Rosyidi Muchdor, menceritakan sejarah Bubur Samin khas Banjar, yang selalu dibagikan kepada masyarakat selama Ramadan di Masjid Darussalam.
Mulanya, banyak warga Banjar yang merantau di Solo sekitar 1980. Mereka bekerja di sektor perdagangan, seperti berdagang emas, permata, dan lainnya.
Kemudian, para perantau membeli tanah untuk dijadikan musala atau langgar.
Setelah langgar berdiri, saat Ramadan disediakan menu berbuka puasa. Menunya khas dari Kalimantan.
Baca Juga: Sebanyak 200 Ustadz Ustadzah se-Kota Jogja Terima Insentif, Segini Besarannya
“Yang menunya gonta-ganti ada bubur Banjar, lepet, tumis, masak kuning yang semuanya dari Kalimantan. Lama kelamaan masih untuk buka bersama, 1965 atas saran Takmir Masjid Darussalam bernama H Anang Sa’roni Bin Abdussamad itu menyatakan, bahwa yang patut untuk berbuka puasa adalah bubur Banjar Samin,” tuturnya.
Setiap kali buka puasa, kata Rosyidi, peminat bubur makin bertambah. Akhirnya, menu ini makin diburu. Tidak hanya warga muslim tapi juga nonmuslim.
Adapun untuk jumlah beras yang dipakai untuk bubur selalu bertambah. Dari tahun 1985 sekitar 15 kg beras per hari per pembuatan.
Baca Juga: Usulan Indonesia Dikabulkan, UNESCO Akui Idulfitri dan Iduladha Jadi Hari Besar Keagamaan
Kemudian pada tahun 2014 menjadi 47 kg beras per hari. Bubur diramu dengan dicampur bumbu khas Kalimantan serta daging, dan sayuran.
Dari 47 kg beras itu, terangnya, bisa menjadi 250 porsi-1.300 porsi.
Yang 200 porsi untuk takjil masjid guna berbuka puasa yang ditambah kopi susu, kurma, dan hidangan lainnya.
Artikel Terkait
Lima Makanan Tradisional dari Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda, Apa Saja ya?
Momen Presiden Jokowi Incipi Kuliner Bakmi Legendaris Pak Pele di Altar Yogyakarta
Kotabaru Food Festival, Nikmatnya Nonton Film Sambil Makan di Atas Becak
Anak Milenial Jangan Sampai Lupa Rasanya Sagu ya, Makanan Favorit Masyarakat Maluku yang Anti Punah
Pasar Kangen Kembali Digelar di TBY Selama 10 Hari, Diikuti 85 Peserta Kuliner dan 85 Penjual Barang Lawasan
Cocok Dimakan saat Musim Bediding Bund, Resep Bikin Chicken Roll Rumahan dan Chilli Oil Simpel Pakai Boncabe