Banjir di Kudus Kembali Telan Dua Korban Tewas Tenggelam, Debit Sungai Wulan Mulai Turun

photo author
- Senin, 18 Maret 2024 | 20:03 WIB
Upaya tim dari TNI-Polri dan relawan BPBD Kudus dalam melakukan evakuasi korban terdampak banjir yang melanda Kota Kretek. (Foto: Muhammad Thoriq)
Upaya tim dari TNI-Polri dan relawan BPBD Kudus dalam melakukan evakuasi korban terdampak banjir yang melanda Kota Kretek. (Foto: Muhammad Thoriq)

Sedang jumlah pengungsi warga Kudus saat ini sebanyak 816 KK atau 1.734 jiwa, dan warga Karanganyar Demak 1.287 KK atau 4.188 jiwa.

Untuk pengungsi warga Demak sebagian besar ditampung di gedung Jam'iyyatul Hujjaj Kudus (JHK), gedung Grha Mustika, Aula DPRD Kudus dan Pasar Saerah Desa Jati Wetan

"Jumlah pengungsi masih terus bertambah mengingat di beberapa titik kondisi genangan banjir masih cukup tinggim," ungkapmnya.

Banjir di Kudus tidak hanya menggenangi pemukiman, tetapi juga menutup akses jalan dan menenggelamkan 2.295,64 hektar area persawahan.

Baca Juga: PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan dengan Perkuat Pasokan Pembangkit

Sementara itu, kondisi debit Sungai Wulan Senin 18 Maret 2024 siang ini mulai menurun dan kabar baik ini diharapkan dapat mengurangi genangan di jalur pantura Kudus- Semarang, tepatnya di Desa Karanganyar Demak.

Jalur Kudus- Semarang lumpuh total, menyusul jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan di Dukuh Norowito Desa Ketanjung Kecamatan Karanganyar Demak pada Minggu pukul 14.45 dinihari.

Luapan air menggenangi jalur penghubung ibukota Provinsi Jawa Tengah menuju Surabaya melalui Kudus atau sebaliknya, dengan ketinggian mencapai 1- 1,5 meter.

Berdasar informasi Senangsenang.id dari petugas lapangan Induk Bangunan Pengendali Bendung Wilalung Lama (BPBWL), debit Sungai Wulan yang awalnya mencapai puncak 1.100 m3/ detik, turun menjadi 1.060 m3/detik pada Minggu sore.

Pada Senin ini sekitar pukul 12.00 WIB sudah di angka 750 m3/ detik.

Baca Juga: BPJPH Buka Pendaftaran Sertifikasi Halal On the Spot Serentak di 27 Provinsi, di Sini 405 Titik Lokasinya

Ketua Daerah Irigasi Bendung Klambu- Wilalung, Akrab menyatakan, penurunan debit Sungai Wulan terjadi karena bagian hulu kawasan Menduran Grobogan tidak turun hujan.

"Debit air di Bendung Klambu dan Bendung Dempil di bagian hulu juga turun. Kami berharap ini berdampak signifikan terhadap debit Sungai Serang dan Sungai Wulan," ujarnya.

Dampak turunnya Sungai Serang dan Sungai Wulan akan sangat berpengaruh terhadap kondisi di bagian hilir.

Minggu malam kemarin, bukaan air di pintu 8 Bendung Wilalung ke arah Sungai Juwana sudah mulai dikurangi dari 60 cm menjadi 40 cm.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X