Sarmin menyatakan saat ini indikator-indikator hotel ramah anak sedang dalam penyusunan dan peninjauan.
Baca Juga: Politisi Santri Siap Bangun Jember Lebih Baik, Gus Fawait: Perlu Ada Lompatan yang Jelas!
Selanjutnya akan ada hotel yang didampingi DP3AP2KB Kota Yogyakarta untuk didampingi agar bisa menjadi hotel ramah anak dan percontohan bagi hotel-hotel lain.
Hotel ramah anak dimulai dari menyatakan diri bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI).
Sementara itu Ketua KPAID Kota Yogyakarta Sylvi Dewajani menyampaikan sudah memiliki draf indikator-indikator hotel ramah anak dari hasil workshop dengan para pihak terkait.
Pihaknya menengarai kini pintu masuk beberapa kasus kekerasan seksual adalah apartemen dan hotel. Kasus TPPO juga banyak diawali dari transaksi-transaksi di hotel.
Oleh karena itu KPAID yang fokus pada korban anak menganggap bahwa para pelaku hotel bisa menjadi bagian untuk mencegah hal itu dan memberikan perlindungan kepada anak.
“Konsep hotel ramah anak belum pernah ada di tingkat nasional. Di internasional sudah ada. Ini (hotel ramah anak) adalah rintisan baru. Sebelumnya sudah ada seperti Polsek ramah anak di Yogya,” papar Sylvi saat workshop review draf indikator hotel ramah anak di Griya UMKM Yogyakarta, Kamis 18 Juli 20240.
Baca Juga: Pameran Artrasa di Galeri Fadjar Sidik ISI Yogyakarta, Cerita Disabilitas Melalui Karya Seni
Sedangkan narasumber workshop dari Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta, Dyah Wahyuning Tyas menjelaskan beberapa indikator draf hotel ramah anak antara lain memiliki standar minimal dalam merespon tindakan pelanggaran hak anak di hotel dan memiliki kerja sama dengan kepolisian setempat jika terjadi kasus terkait pelanggaran hak anak di hotel.
Termasuk memiliki kerja sama dengan lembaga perlindungan anak seperti KPAID dan separuh dari karyawan sudah mendapat sosialisasi kebijakan perlindungan anak
“Produk usaha hotel ramah anak yang harus dimiliki minimal misalnya tersedia ruang bermain ramah anak dan area bermain kolam renang anak memprioritaskan keamanan, kenyamanan dan keselamatan dengan kedalaman sesuai standar. Fasilitas ketinggian wastafel dan toilet disesuaikan dengan anak,” jelas Dyah.
Baca Juga: Grup Hiphop Jahanam Rilis Single Terbaru Berjudul 'Asuog' Ini Pesan yang Ingin Disampaikan
Salah satu pelaku hotel yang mengikuti workshop yakni Hubungan Eksternal Proyek Renovasi Grand Inna Malioboro, Retno Kusuma menuturkan Grand Inna Malioboro siap mendukung program dari Pemkot Yogyakarta terkait hotel ramah anak meskipun Hotel Grand Inna dalam tahap renovasi.
Artikel Terkait
Gratis! Pemkot Jogja Gelar Vaksinasi Booster Covid-19 Sasar Calon Jemaah Haji
Pemkot Jogja Buka Seleksi Paskibraka Tahun 2024, Berikut Syarat dan Link Pendaftarannya
Pemkot Jogja Kaji Penambahan Tempat Khusus Merokok di Kawasan Malioboro
Kolaborasi Baznas dan Natasha, Pemkot Berikan BPJS Ketenagakerjaan kepada 377 Marbot Masjid di Kota Jogja
Demi Kesejahteraan Buruh, Pemkot Jogja Dorong Perusahaan Bentuk Koperasi bagi Pekerja
Pemkot Jogja Perketat Syarat Studi Tur Sekolah Baik Negeri Maupun Swasta, 3 Hal Ini Jadi Perhatian