Begini Alasan Klasik Israel Lakukan Genosida di Gaza, Gencatan Senjata Penuh Jadi Harapan Terakhir Warga Sipil Untuk Akhiri Derita

photo author
- Senin, 14 Oktober 2024 | 18:16 WIB
Potret Gaza Palestina dalam peta dunia. (Unsplash.com/ CHUTTERSNAP)
Potret Gaza Palestina dalam peta dunia. (Unsplash.com/ CHUTTERSNAP)

SENANGSENANG.ID - Memasuki tahun kedua sejak serangan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, telah menjadi alasan klasik bagi militer Israel untuk melakukan genosida (pembantaian besar-besaran) terhadap warga sipil di Gaza, Palestina, hingga hari ini.

Pihak yang kini menjadi korban adalah warga sipil di Gaza, sebab militer Israel, IDF. tidak pandang bulu untuk menghabisi nyawa mereka.

Warga sipil yang tak bersalah itu, bahkan dianggap militer Israel sebagai teroris yang berupaya menutupi informasi tentang pasukan Hamas.

Baca Juga: Viral Babysitter 'Paksa' Balita Minum Obat Penggemuk, Memang Bagaimana Cara Menaikkan Berat Badan Anak yang Benar?

Dikutip dari Al Jazeera, serangan Hamas terhadap Israel itu menewaskan 1.139 orang dan 250 orang ditangkap dan dibawa ke Jalur Gaza.

Sementara itu, Israel diklaim telah membunuh lebih dari 41.900 orang dalam genosida terhadap warga Palestina yang terjebak dalam 'penjara besar' di Gaza.

Berikut ini kami rangkum kronologi peristiwa serangan Hamas ke Israel hingga upaya terkini terkait gencatan senjata penuh demi perdamaian kedua pihak.

Baca Juga: Waduh, Pengacara Vadel Siapkan Dua Saksi Demi Ungkap Dugaan Nikita Telantarkan Lolly di Inggris

Seputar Peristiwa 7 Oktober 2023

Kelompok bersenjata Palestina yang dipimpin sayap bersenjata Hamas, menyerang sejumlah kawasan di wilayah selatan Israel.

Kala itu, pejabat Israel menyoroti 250 orang ditawan, termasuk wanita, pria, anak-anak, dan orang tua.

Mereka menyebut di antara mereka ada 23 warga negara asing (WNA) yang bekerja atau belajar di Israel, yaitu Thailand, Nepal, dan Filipina.

Baca Juga: Pentaskan 'Tuyul', Sanggar Teater Joglo Bintang Sukses Hebohkan Argomulyo Bantul

Namun, dunia mulai merasa aneh dengan tudingan para pejabat Israel saat tidak ada satu pun WNA yang berasal dari negara yang disebutkan mereka saat Hamas mulai membebaskan para tawanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X