Begini Alasan Klasik Israel Lakukan Genosida di Gaza, Gencatan Senjata Penuh Jadi Harapan Terakhir Warga Sipil Untuk Akhiri Derita

photo author
- Senin, 14 Oktober 2024 | 18:16 WIB
Potret Gaza Palestina dalam peta dunia. (Unsplash.com/ CHUTTERSNAP)
Potret Gaza Palestina dalam peta dunia. (Unsplash.com/ CHUTTERSNAP)

Daniel menjelaskan, enam tawanan telah ditemukan tewas di kompleks terowongan Rafah pada tanggal 1 September 2024.

Baca Juga: Duel Ujicoba Sepak Bola Remaja : Tim Sukun U17 League Kudus Tumbangkan Diklat Salatiga 1-0

Selain itu, Daniel menyebut 30 tawanan itu kemungkinan tewas oleh pasukan Hamas.

Hal tersebut berdasarkan analisis laporan yang disampaikan juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Qassam, pada tanggal 12 Agustus 2024.

Waktu itu, Qassam mengungkap pasukan Hamas telah membunuh seorang tawanan pria dan melukai dua tawanan wanita dalam insiden terpisah.

Lantas, sampai kapan ini genosida terhadap warga sipil di Gaza akan berakhir? Begini menurut keterangan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Sandra Dewi Sebut 'Tak Tahu' Soal Pesawat Jet Harvey Moeis, Ini Deretan Harta Mewah yang Ditanya Hakim di Sidang Tipikor PT Timah

Upaya Gencatan Senjata Demi Perdamaian

Netanyahu mengaku mengalami tekanan yang luar biasa dari para keluarga tawanan Israel yang tersisa di Gaza.

Mereka ingin perdana menteri Israel itu menerima gencatan senjata penuh yang diusulkan Hamas untuk membebaskan semua tahanannya, pada 10 Juni 2024 lalu.

Namun, Netanyahu bersikeras ingin Hamas membebaskan semua tahanannya terlebih dahulu agar gencatan senjata dapat dinegosiasikan pihaknya.

Baca Juga: Guru MGMP Seni Budaya Kota Surakarta Ikuti Workshop Still Life Photography di Swatantra Fest

Selain itu, ada juga tekanan dari demonstrasi yang menuntut pembebasan para tawanan setiap minggu di kota-kota Israel.

Seorang demonstran yang juga merupakan warga negara Israel, Stephanie Dekker, bahkan mengaku kehilangan kepercayaannya terhadap pemerintahan sekutu AS itu.

"Sudah pasti, tidak bisa lagi kami percaya jika menyangkut pemerintahan ini (Israel)," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X