Daniel menjelaskan, enam tawanan telah ditemukan tewas di kompleks terowongan Rafah pada tanggal 1 September 2024.
Baca Juga: Duel Ujicoba Sepak Bola Remaja : Tim Sukun U17 League Kudus Tumbangkan Diklat Salatiga 1-0
Selain itu, Daniel menyebut 30 tawanan itu kemungkinan tewas oleh pasukan Hamas.
Hal tersebut berdasarkan analisis laporan yang disampaikan juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Qassam, pada tanggal 12 Agustus 2024.
Waktu itu, Qassam mengungkap pasukan Hamas telah membunuh seorang tawanan pria dan melukai dua tawanan wanita dalam insiden terpisah.
Lantas, sampai kapan ini genosida terhadap warga sipil di Gaza akan berakhir? Begini menurut keterangan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Upaya Gencatan Senjata Demi Perdamaian
Netanyahu mengaku mengalami tekanan yang luar biasa dari para keluarga tawanan Israel yang tersisa di Gaza.
Mereka ingin perdana menteri Israel itu menerima gencatan senjata penuh yang diusulkan Hamas untuk membebaskan semua tahanannya, pada 10 Juni 2024 lalu.
Namun, Netanyahu bersikeras ingin Hamas membebaskan semua tahanannya terlebih dahulu agar gencatan senjata dapat dinegosiasikan pihaknya.
Baca Juga: Guru MGMP Seni Budaya Kota Surakarta Ikuti Workshop Still Life Photography di Swatantra Fest
Selain itu, ada juga tekanan dari demonstrasi yang menuntut pembebasan para tawanan setiap minggu di kota-kota Israel.
Seorang demonstran yang juga merupakan warga negara Israel, Stephanie Dekker, bahkan mengaku kehilangan kepercayaannya terhadap pemerintahan sekutu AS itu.
"Sudah pasti, tidak bisa lagi kami percaya jika menyangkut pemerintahan ini (Israel)," ujarnya.
Artikel Terkait
Wujudkan Perdamaian di Palestina, Indonesia Diberi Mandat oleh OKI
Presiden Jokowi: Peperangan dan Pembantaian di Palestina Sungguh di Luar Nalar
Ditangkap Polisi! Ini Profesi Pria Penyebar Video Permintaan Agar Israel Ngebom Umat Muslim dan Orang Indonesia di Palestina
Indonesia dan Negara OKI Walkout dari Sidang PBB, Protes PM Israel Pidato
Adu Kekuatan Militer Iran dan Israel Usai 'Serangan Brutal' 200 Rudal yang Memantik Aksi Balas Dendam AS
79 WNI Berhasil Dievakuasi dari Lebanon, Ini Laporan Terbaru Kota Beirut yang Hancur Akibat Serangan Udara Israel