Beda Pandangan Soal Banjir? Intip 3 Rencana Baru Tiga Paslon DKI Jakarta di Pilkada 2024

photo author
- Senin, 18 November 2024 | 19:05 WIB
Potret Para Calon Gubernur (Cagub) Pilkada 2024 yang membahas persoalan banjir di DKI Jakarta. (YouTube.com / KPU Provinsi DKI Jakarta)
Potret Para Calon Gubernur (Cagub) Pilkada 2024 yang membahas persoalan banjir di DKI Jakarta. (YouTube.com / KPU Provinsi DKI Jakarta)

SENANGSENANG.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat terakhir menjelang perhitungan suara Pilkada 2024 pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 27 November 2024.

Ajang debat yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta, pada Minggu, 17 November 2024 ini diikuti oleh paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

Debat pamungkas cagub-cawagub DKI Jakarta ini salah satunya membahas lingkungan perkotaan, terkhusus persoalan banjir yang hingga kini menjadi keresahan masyarakat setempat.

Baca Juga: Bukan Asal Timur Tengah? Ini Rekam Jejak Wasit Rustam Lutfullin yang Bakal Jadi Pengadil Laga Indonesia vs Arab Saudi

Masalah penanganan banjir menjadi sub tema pembahasan yang menarik dalam debat antar tiga paslon pemimpin DKI Jakarta. Berikut ini rangkuman selengkapnya:

1. Dharma-Kun Sebut Banjir Kiriman Bisa Jadi Air Minum

Dalam kesempatan itu, Dharma meminta kepada warga DKI untuk memberinya kesempatan untuk menyelesaikan persoalan banjir.

Cagub nomor urut 2 itu berjanji akan menyelesaikan persoalan banjir dari hulu ke hilir di DKI Jakarta, jika terpilih memimpin selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: Sore: Istri dari Masa Depan, Film Teranyar Garapan Yandy Laurens yang Syuting di Krosia dan Finlandia Kapan Tayang?

"Berikan kami kesempatan dan kami selesaikan persoalan banjir ini dari hulu ke hilir, mulai dari normalisasi hingga naturalisasi," kata Dharma.

Dharma menilai penanganan banjir harus dilakukan secara terpadu agar persoalan dari hulu ke lihir dapat diatasi olehnya.

"Kalau tidak terpadu, maka hasilnya tidak optimal," terangnya.

Selain itu, Dharma juga menyebut dua waduk yang dinilai tidak dimanfaatkan dengan baik, yakni Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi.

Baca Juga: Ngejazz Tanpa Ngasorake: Asyiknya Menikmati Musik Jazz dengan Nuansa Pedesaan Kalimundu Bantul

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: KPU Provinsi DKI Jakarta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X