Apa Itu Virus HMPV?
Virus HMPV belum memiliki vaksin atau pengobatan khusus, namun perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat dapat membantu meringankan gejala.
Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum.
Ini akan membantu mengurangi risiko tertular virus dan penyakit menular lainnya.
Akankah Seperti Covid-19?
Meskipun wabah Human Metapneumovirus (HMPV) saat ini menjadi perhatian di beberapa negara, kemungkinan besar virus ini tidak akan menjadi marak seperti saat pandemi Covid-19.
Beberapa faktor membedakan kedua virus ini, terutama dalam hal tingkat penularan dan dampak kesehatan global.
HMPV memang bisa menyebabkan gejala infeksi saluran pernapasan seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas, yang mirip dengan flu biasa.
Namun, HMPV umumnya tidak seagresif Covid-19 dalam hal penyebaran yang cepat dan dampaknya terhadap populasi global. Covid-19, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, memiliki tingkat penularan yang jauh lebih tinggi dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius pada banyak orang, termasuk kematian dalam jumlah besar.
Baca Juga: Apakah Isra Miraj Tanggal Merah? Cek Info Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025
Sementara itu, HMPV lebih berisiko bagi kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, tetapi virus ini jarang menyebabkan masalah serius pada orang dewasa sehat.
Selain itu, meskipun HMPV dapat menular, ia tidak menunjukkan pola penyebaran yang secepat Covid-19.
Di Indonesia, hingga saat ini belum ada laporan kasus HMPV, dan pemerintah terus memantau situasi dengan kewaspadaan.
Artikel Terkait
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tidak Lagi Beredar di Indonesia, BPOM Beri Penjelasan Begini
Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat 11,76 Persen, Begini Penjelasan Kemenkes dan Datanya
Masyarakat Diimbau Waspadai Varian Covid-19, KP.1 dan KP.2 yang Sudah Bersirkulasi di Singapura
Kasus Varian Covid-19 Melonjak di Singapura, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan
Indonesia Dorong Kesetaraan Akses Melalui Pandemic Treaty, Punya Pengalaman Pahit Covid-19
Tidak Ada Laporan Kematian Masif akibat Vaksin Covid-19 mRNA