Lebih dari itu, pihak kuasa hukum juga menyoroti dampak psikologis yang berat dialami oleh korban.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy A06 5G, Hape Dua Jutaan Jagoan Gaming Anti Lag Disokong Dimensity 6300
Selama tiga tahun, korban mengalami tekanan mental karena tidak tahu harus berbicara ke siapa dan bagaimana caranya.
“Selama ini dia (terduga korban, red) cukup tersiksa secara batin, jadi kerugian mental, ya. Bayangkan bagaimana rasanya mengalami apa yang dialami korban selama tiga tahun memendam takut untuk speak up, secara mental terguncang,” tambah Satria.
Fakta bahwa data dokter YA sudah tidak lagi muncul di laman rumah sakit yang bersangkutan juga memicu tanda tanya.
Baca Juga: Sampai Akhir Maret 2025, Cadangan Devisa Indonesia Capai 157,1 Miliar Dolar AS
“Data dokter praktek di RS tsb sejak kemarin sore sudah hilang dari google, entah kenapa,” kata Qorry dalam unggahannya.
Meski demikian, pihak rumah sakit belum memberi penjelasan mengenai kasus yang baru viral Rabu sore lalu.**
Artikel Terkait
Sanksi Berat Menanti Dokter Kandungan yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, POGI Pertimbangkan Pencabutan Izin Praktik
Fakta Baru Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut, Korban Tak Hanya Pasien Tetapi Juga Perawat dan Bidan
Kemenkes Tindak Tegas Dokter Kandungan yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Garut, STR Bakal Dinonaktifkan Sementara
Dokter Kandungan yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Garut Ditangkap Polisi, Sementara 2 Orang Jadi Korban
Pihak Klinik Akui Sempat Ada Keluhan dari Pasien, Ungkap Dokter Kandungan yang Viral Sudah Berhenti Praktik
Berkaca dari Kasus Dokter Obgyn yang Lecehkan Ibu Hamil, Mengapa Dokter Kandungan Malah Didominasi Laki-laki?