SENANGSENANG.ID - Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto buka suara terkait upaya negosiasi tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ke Indonesia sebesar 32 persen.
Upaya negosiasi itu akan berlangsung selama 60 hari ke depan dengan melakukan serangkalian pertemuan dari perwakilan RI ke AS.
Airlangga berharap pihaknya bisa memastikan negosiasi itu dapat membuahkan perjanjian dagang yang positif antara RI dan AS.
Baca Juga: Ini Pesan Terakhir Hotma Sitompul Sebelum Wafat, Ada Hubungannya dengan Warga Miskin dan Teraniaya
Menko Perekonomian RI itu berseloroh, delegasi Indonesia menjadi salah satu negara yang diterima lebih awal oleh pemerintah AS.
Sebelumnya, AS juga telah menerima upaya negosiasi yang dilakukan Vietnam, Jepang, dan Italia.
"Dari hasil pembicaraan (dengan AS) Indonesia merupakan salah satu negara yang diterima lebih awal," ungkap Airlangga dalam konferensi pers via virtual pada Jumat 18 April 2025.
"Ada beberapa negara yang sudah bicara dengan AS, antara lain Vietnam, Jepang, dan Italia," tambahnya.
Kemudian, Airlangga menyebut sejumlah opsi kerja sama bilateral antara RI dan AS.
Dalam kesempatan itu, sang Menko menekankan Indonesia berupaya membangun situasi perdagangan yang bersifat adil dan berimbang dengan negeri Paman Sam (julukan AS).
Terkhusus, Indonesia berharap adanya tarif yang kompetitif terhadap produk unggulan ekspor ke AS.
Salah satu negosiasi dagang itu, yakni upaya penyeimbangan neraca dagang serta siap memangkas surplus dengan menambah volume impor barang ke AS.
Artikel Terkait
Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Hentikan Impor Beberapa Komoditas Ini di Tahun 2025
Indonesia Bakal Alami Resesi Setelah Tarif Impor AS Naik 32 Persen? Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah
IHSG BEI Hari Ini Melemah 9,16 Persen, Pengamat Sebut 50 Negara Siap Nego Imbas Dampak Tarif Impor AS
SBY Ungkap Presiden Prabowo Sedang Jalankan Misi 'Dual Track Strategy' untuk Hadapi Tarif Baru Impor AS
Kapokmu Kapan, Negeri Tirai Bambu Balas Naikkan Tarif Impor Barang dari Paman Sam Jadi 125 Persen
Kabar Terupdate Nego Dagang RI ke AS: Indonesia Siap Tambah Porsi di Sektor Energi demi Tekan Tarif 32 Persen