“Sejak pagi hingga sekarang hampir tidak terlihat matahari, suasana cenderung berawan. Jika hujan turun, operasi otomatis dihentikan sementara demi keselamatan personel,” ujarnya.
Bupati Cilacap: Optimalkan Semua Kekuatan
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menyatakan seluruh kebutuhan tiap sektor telah dipetakan dan dilaporkan ke Gubernur Jawa Tengah.
“Kami optimalkan seluruh kekuatan yang ada untuk percepatan pencarian. Semoga ada keajaiban, korban yang belum ditemukan bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat,” katanya.
Baca Juga: Deredia Rayakan Satu Dekade dengan Single 'Pernah Muda'
Peringatan Ahli: Waspadai Retakan Tapal Kuda
Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan UGM, Dwikorita Karnawati, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai tanda-tanda longsor.
Retakan tanah berbentuk tapal kuda disebut sebagai indikasi kuat lereng memasuki fase ketidakstabilan.
“Begitu retakan ini muncul, risiko longsor meningkat signifikan. Evakuasi harus segera dilakukan agar warga berada di area aman sejauh dua kali tinggi lereng,” jelasnya.
Dwikorita juga menyoroti tanda lain seperti pohon miring, rembesan air baru, tanah ambles, bangunan retak, hingga suara gemuruh.
“Pengamatan dini dan respons cepat adalah kunci mencegah jatuhnya korban baru,” tegasnya.**
Artikel Terkait
Lima Rumah di Kudus Rusak Tertimpa Longsor , Pohon Tumbang Sebabkan Seorang Meninggal Dua Terluka
Korban Meninggal Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Bertambah, Total Jadi 19 Orang
Update Evakuasi Korban Longsor di Trenggalek: Empat Anggota Keluarga Tewas, Satu Selamat
Longsor Terjang Cilacap, 16 Rumah Tertimbun, 21 Warga Hilang
Pencarian Korban Longsor di Cilacap Berlangsung Nyaris Tanpa Jeda, BNPB Klaim Masih dalam Masa Golden Time
Polri All Out Perkuat Operasi SAR Longsor Majenang, 4 Anjing Pelacak Dikerahkan