Pihaknya menduga kejadian mamalia laut terdampar ini merupakan satu kelompok paus karena lokasi kejadian tidak terlalu berjauhan dan waktu kejadian juga cukup bersamaan.
“Pesisir selatan Pulau Sabu yang masuk dalam Kawasan Konservasi TNP Laut Sawu memang sering terjadi mamalia laut terdampar. Ini hampir setiap tahun karena wilayah perairan ini merupakan habitat bagi mamalia laut,” pungkasnya.
Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dalam pengelolaan kawasan dan jenis ikan KKP terus bersinergi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan khususnya dalam memberikan respon yang cepat dan tepat untuk menangani mamalia laut terdampar.
Hal ini penting dilakukan mengingat luasnya wilayah perairan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.**
Artikel Terkait
Mantap Lur! Organisasi Internasional Ini Apresiasi Konservasi Berbasis Masyarakat di Tangkahan Sumut
Jual Organ Tubuh Satwa Dilindungi secara Online, Warga Kota Bekasi Diciduk Petugas Gakkum KLHK
Jalani Rehabilitasi Lanjutan, KLHK Antar 'Astuti' Pulang ke Kalimantan Timur Naik Pesawat
Tim Kampanye Jelajah Bersih Negeri KLHK Sambangi Pabrik Daur Ulang Plastik Veolia Indonesia di Pasuruan
PIS Turut Dampingi KNKT dan KLHK, Dukung Investigasi dan Mitigasi Kapal MT Kristin