news

Di Balik Isu Perang Dingin Purbaya vs Luhut di Sidang Kabinet, Ada Jejak Beda Pendapat soal Whoosh hingga Family Office

Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:38 WIB
Menyoroti ramainya isu perselisihan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Ketua DEN, Luhut Pandjaitan. (Instagram.com / @purbayayudhi_official - @luhut.pandjaitan)

SENANGSENANG.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mendadak jadi sorotan saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta pada Senin, 20 Oktober 2025.

Kala itu, sebagian publik menyoroti Purbaya dan Luhut yang terlihat duduk berjauhan tanpa banyak interaksi. Pemandangan tersebut memunculkan isu keduanya yang berseteru.

Menyikapi spekulasi yang melebar, Purbaya buru-buru memastikan tentang hubungannya dengan Luhut yang dianggap baik-baik saja.

Baca Juga: PON Bela Diri Kudus 2025: Jateng Dominasi Sambo, DIY Bidik Emas dari Shorinji Kempo, Perebutan Medali Silat Dimulai

“Baik hubungan saya sama dia, nggak ada masalah,” kata Purbaya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.

Ia bahkan menjelaskan, alasan mereka tampak tak bertegur sapa hanyalah karena posisi duduk yang berjauhan.

“Kan jauh berapa kursi, masa Pak Luhut, Pak Luhut,” ujar Purbaya sembari tersenyum.

Baca Juga: Kursi Kosong Pelatih Timnas Indonesia dan Harapan yang Salah Alamat: Kisah Isu Van Gaal yang Terlanjur Viral

Kendati demikian, isu “perang dingin” di antara dua tokoh dalam bidang ekonomi di pemerintahan Prabowo-Gibran itu bukan tanpa alasan.

Dalam beberapa pekan terakhir, keduanya kerap melontarkan pandangan yang berbeda, mulai dari polemik utang proyek kereta cepat Whoosh hingga rencana pendirian family office yang digagas Luhut. 

Polemik Utang Proyek Whoosh

Baca Juga: 26 Perupa Ikuti Pameran 'Urip iku Urup' di Shaktikerta Fine Art Space Sragen

Pernah terjadi beda pendapat antara Purbaya dan Luhut, hal itu bermula dari persoalan utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator proyek kereta cepat atau Whoosh.

Purbaya menegaskan, beban utang tersebut seharusnya tidak ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia yang menaungi proyek itu.

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB