SENANGSENANG.ID - Mencintai seni sejak masih kecil, pematung Dunadi mengaku melewati jalan panjang dan berliku untuk menjadi sukses seperti sekarang ini.
Pendhapa Art Space, PAS Limasan Homestay, Pas Pojok Caffee & Eatery, adalah hasil sukses yang sudah diraihnya.
Meski hal itu diakui Dunadi, semua itu bukan untuk menunjukkan keberhasilannya, tetapi lebih kepada upaya untuk memberi ruang bagi kesenian agar bisa lebih dinikmati banyak orang.
Baca Juga: Kasus Varian Covid-19 Melonjak di Singapura, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan
Pendhapa Art Space misalnya, saat ini menjadi ruang pameran yang terbilang produktif menggelar kegiatan pameran seni rupa di Yogyakarta.
Tak hanya milik seniman saja, Pendhapa Art Space juga terbuka bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin berpameran.
Demikian halnya dengan Pas Pojok Caffee & Eatery, yang bersebelahan dengan Pendhapa Art Space di Jalan Prof. Dr. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan) Tegal Krapyak RT.01, Glugo, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pas Pojok Cafe bukan sekadar tempat minum seperti layaknya cafe pada umumnya, di tempat ini sekaligus menjadi ruang pajang sejumlah karya dari sang pematung.
Dimana masyarakat pengunjung selain bisa menikmati hidangan yang ada juga disuguhi karya-karya apik Dunadi untuk diapresiasi. Pas Pojok Caffee & Eatery pun sekaligus menjadi galery bagi karya-karya Dunadi.
"Tidak jarang karya-karya yang dipajang ini laku terjual, di ruang ini saya kan jadi pameran setiap hari," ujar Dunadi terkekeh.
Baca Juga: Indonesia Pamer Teknologi Pengolahan Air Hujan Layak Minum di World Water Forum ke-10 Bali
Berbincang dengan sejumlah wartawan dalam sebuah kesempatan belum lama ini, Dunadi mengungkap keingiannya untuk membangun sebuah museum.
"Di sebelah Pendhapa Art Space adalah ruang produksi yang memiliki luas tanah 12 ribu meter persegi. Rencanannya 6.000 meter akan saya bangun museum patung," tutur Gunadi.
Artikel Terkait
Angkat Harkat Gerabah, Heru 'Anglo' Siswanto Bangga Jadi Seniman Terakota
Dr. KRT. Akhir Lusono Pelestari Seni dan Sastra Jawa, Mantap Berhikmat di Muhammadiyah
Sri, Difablepreneur Pertamina Raih Local Hero Terbaik BCOMSS Kementerian BUMN
Pawirodoro Buka Rahasia, Membranding Derkuku Warna Multikuk Berkelas Punya Seni Tersendiri, Cuan pun Mengalir
Mas Wedana Surakso Hargo, Anak Mbah Maridjan Pemegang Estafet Pengirit Juru Kunci Gunung Merapi
Jadi Menteri Termuda di Kabinet Indonesia Maju, Ini Profil Menpora Dito Ariotedjo